Ilmu Pendidikan (Ringkasan) - Kompetensi dan Profesi Guru
Kompetensi dan Profesi Guru
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) :
Arti
kata Kompetensi kom.pe.ten.si [n] (1) kewenangan (kekuasaan) untuk
menentukan (memutuskan sesuatu); (2) Ling kemampuan menguasai gramatika suatu
bahasa secara abstrak atau batiniah.
Dan
kata Profesi pro.fe.si [n] bidang pekerjaan yg dilandasi pendidikan
keahlian (keterampilan, kejuruan, dsb) tertentu.
Kualifikasi kompetensi yang harus dimiliki seorang guru adalah
kompetensi sebagai agen pembelajaran, yakni kemampuan pendidik untuk berperan
sebagai fasilitator, motivator, pemacu dan pemberi inspirasi belajar bagi
peserta didik.
Kompetensi
ini terdiri atas (a) kompetensi pedagogic, (b) kompetensi kepribadian, (c)
kompetensi professional dan (d) kompetensi sosial.
Dalam
PP No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pada pasal 28
disebutkan bahwa “pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompentensi
sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rokhani, serta memiliki kemampuan
untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional” (PP No.19 Th 2005, ps 28)
Dedi Supriadi mengutip dari jurnal
manajemen pendidikan Educational Leadership edisi Maret 1993, tentang 5 (lima)
hal yang dituntut dimiliki guru agar menjadi professional.dimiliki guru agar
menjadi professional adalah:
1. Guru
harus berkomitmen pada siswa dan proses belajar.
2.
Guru harus menguasai secara mendalam bahan mata pelajaran yang diajarkan serta
cara mengajarkannya kepada para siswa.
3.
Guru harus bertanggung jawab memantau hasil belajar siswa melalui berbagai
teknik evaluasi, mulai cara pengamatan dalam perilaku siswa sampai tes hasil
belajar.
4.
Guru mampu berpikir sistematis tentang apa yang dilakukannya, dan belajar dari
pengalamannya.
5.
Guru seharusnya merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan
profesinya.
Pada Bab IV pasal 8 UURI No. 14 th 2005 menyebutkan bahwa guru
wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat
jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Kualifikasi akademik dapat diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma IV.
Masalah yang
dihadapi oleh Guru
Menurut
Alice Cruow :
- Memotifasi
anak didik
- Menangani
keanekaragaman anak didik
- Mengidentifikasi
kesulitan belajar anak didik
- Mendisiplinkan
diri anak didik
- Memilih
bahan yang akan diajarkan kepada anak didik
- Membina
kebiasaan yang baik
- Mengevaluasi
kekurangan dan kemajuan anak didik
- Membina
hubungan profesional dan sosial antara pendidik dengan masyarakat lain.
Tantangan
profesi guru dalam Era Globalisasi dan solusinya
Dalam Era-Globalisasi, anak didik
harus terdidik dengan baik agar dapat memiliki perilaku yang baik dan agar anak
didik bisa bertahan. Untuk itulah, seorang guru harus memiliki kualifikasi
pendidikan yang memadai, mampu berkomunikasi dengan baik, mempunyai jiwa
kreatif dan produktif, dan mempunyai etos kerja dan komitmen tinggi dengan
profesinya.
Organisasi
Profesi Guru
Seperti yang tertera dalam PP No. 38 tahun 1992 pasal 61, ada 5
misi dan tujuan organisasi profesi guru: “Meningkatkan/ mengembangkan karir,
kemampuan, kewenangan profesional, martabat, dan kesejahteraan seluruh tenaga
kependidikan.” Sedangkan visinya adalah agar terwujudnya tenaga
kependidikan yang profesional.
Fungsinya adalah sebagai wadah
pemersatu berbagai potensi profesi kependidikan, serta guna meningkatkan
kemampuan profesi.
Persatuan
Guru Republik Indonesia (PGRI)
Didirikan pada tanggal 25 November
1945 di Surakarta. Menurut Hermawan S (1989) PGRI didirikan sebagai wujud
aspirasi guru Indonesia dalam mewujudkan cita-cita perjuangan bangsa. Sementara
menurut Basuna (1986), tujuan utamanya adalah mempertinggi kesadaran, sikap,
mutu, dan kegiatan profesi guru serta meningkatkan kesejahteraan mereka.
Referensi
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang
Standar Nasional Pendidikan
Bab IV pasal 8 dalam UURI No. 14 th 2005
PP No. 38 tahun 1992 pasal 61
Drs. M. Mahmud Dimyati, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta,
BPFE-Yogyakarta, 1990.
Indra Djati Sidi, Ph.d. Menuju Masyarakat Belajar.
Kalau coba menyimpulkan, tampaknya memang semua kompetensi guru perlu dorongan yg tumbuh dari dalam diri si guru sendiri ya, mungkin kalau dorongannya hanya dari luar diri, nggak jamin deh bakal bertahan lama jadi guru, kalau toh bertahan, bisa jadi aslinya nggak betah juga. Hehehe
BalasHapusYa begitulah.. jadi guru keliatannya gampang tp aslinya susah. bukan cm action dikelas tp action diluar kelas juga.
HapusBener tuh, tapi susah pun bisa dipelajari kan ya. Hehehe.
BalasHapusbisa aja, asal ada kemauan.
BalasHapus