Dampak musik K – Pop dalam Aktivitas Mahasiswa ( Paper )
Dampak musik K – Pop dalam Aktivitas
Mahasiswa
Dibuat untuk memenuhi tugas screening
Disusun oleh : Aida Dwi Rahmawati
NIM : 111 – 13 – 042
Jurusan / Prodi : Pendidikan Agama Islam
Sekolah Tinggi Agama Islam Salatiga
Kata Pengantar
Puji dan syukur marilah senantiasa
kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat – Nya
untuk kita semua, serta rasa syukur selalu kami ucapkan karena nikmat kesehatan
– Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini
saya susun untuk memenuhi
tugas screening. Materi ini sangat berguna untuk kita, dengan selesainya makalah ini kami
berharap semoga dapat membantu teman – teman dalam menambah ilmu pengetahuan
dan memperluas wawasan tentang arti Kemahasiswaan. Namun jika dalam makalah ini
banyak terdapat kesalahan saya mohon maaf, karena saya juga masih dalam proses
belajar. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat di harapkan untuk
memperbaiki makalah ini.
Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Salatiga, 27 Juli 2013
Penulis
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Musik merupakan seni
yang melukiskan pemikiran dan perasaan manusia lewat keindahan suara. Sebagaimana
manusia menggunakan kata – kata untuk mentransfer suatu konsep, ia juga
menggunakan komposisi suara untuk mengungkapkan perasaan batinya. Seperti
halnya ragam seni lain, musik merupakan refleksi perasaan suatu individu atau
masyarakat. Musik merupakan hasil dari cipta dan rasa manusia atas kehidupan
dan dunianya. Lewat efeknya yang ajaib, musik dapat membebaskan rasa manusia
dari jeritan tekanan batin, rasa kesepian, panik, dan berbagai gangguan mental
lainnya. Musik juga mempunyai pengaruh yang besar bagi pikiran dan tubuh kita.
Contohnya, ketika mendengarkan musik ( tanpa lagu ) kita dapat merasakan dari
efek tersebut. Musik sendiri terdiri dari 3 elemen, yaitu beat yang
mempengaruhi tubuh, ritme yang mempengaruhi jiwa, sedangkan harmony mempengaruhi
roh. Sehingga kita bisa merasan gembira, sedih, terharu, terasa sunyi,
semangat, mengingat masa lalu, dan lain – lain ketika mendengarkan musik.
Kemudian muncullah
berbagai macam jenis musik termasuk musik korea yang disebut K – pop. Musik pop
Korea pertama kali muncul pada tahun 1930-an akibat masuknya musik pop Jepang
yang juga turut memengaruhi unsur-unsur awal musik pop di Korea. Tren musik ini turut melahirkan
banyak grup musik dan musisi berkualitas lain hingga sekarang. Pada tahun
2000-an pendatang – pendatang baru berbakat mulai bermunculan. Aliran musik
R&B serta Hip-Hop yang berkiblat ke Amerika mencetak artis-artis semacam MC Mong, 1TYM, Rain, Super Junior, Big Bang yang cukup sukses di Korea dan luar negeri. Seiring
dengan drama Korea yang semakin diterima publik Indonesia, muncul pula
kegemaran akan grup musik dari YG Entertaiment, Bigbang, 2NE1, dan
sebagainya. Sejak itu, penggemar K-pop dan drama
Korea mulai umum dijumpai.
Semua kalangan menyukai
K – Pop. Termasuk kalangan pelajar atau mahasiswa. Aktivitas mahasiswa yang
penuh dengan kesibukkan kuliah, mengerjakan berbagai tugas dari dosen sering
kali membuat mahasiswa merasa stress dan tertekan. Salah satu cara melepas
stress paling mudah dan murah adalah dengan mendengarkan musik. Apalagi musik –
musik yang enak didengar. Inilah satu alasan mendasar mengapa K – Pop yang
dominan disukai remaja juga disukai oleh kalangan mahasiswa.
B.
Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat kami
ambil dari latar belakang tersebut adalah sebagai berikut :
1. Apa saja dampak dari pengaruh musik K – Pop
terhadap aktivitas Mahasiswa?
2. Bagaimana cara mengatasi dampak negatif dari
pengaruh musik K – Pop terhadap
Mahasiswa?
C.
Tujuan
Makalah
1. Untuk mengetahui seberapa pengaruh musik K – Pop terhadap
aktivitas Mahasiswa.
2. Untuk mengetahui dampak dari musik K – Pop bagi Mahasiswa.
D.
Manfaat
Makalah
1. Mengetahui
berbagai manfaat musik K – Pop
2. Menghindari dampak
negatif dari musik K – Pop
E.
Metode
Penelitian
1. Media Massa
Mengambil berbagi data yang diperlukan
dari internet.
PEMBAHASAN
A.
Dampak Musik K Pop
terhadap aktivitas Mahasiswa
Penyebaran K-pop ini bisa saja menimbulkan pengaruh yang positif kemudian
pengaruh yang negatif pula. Pengaruh positifnya adalah pertama, warga Indonesia
setidaknya dapat mengetahui jenis musik luar negeri. Artinya, tidak hanya musik
Indonesia saja yang ia ketahui, namun musik internasional pun mereka ketahui.
Kedua, warga negara Indonesia setidaknya mengenal bagaimana kultur di negara
lain. Ketiga, bagi para penikmat lagu mungkin lagu yang berasal dari korea ini
mampu membuatnya nikmat.
Kemudian pengaruh negatifnya adalah,pertama mereka akan lebih
mengenal budaya orang lain dibandingkan dengan budayanya sendiri. Kedua, mereka
akan lebih mencintai luar negeri dari pada negerinya sendiri. Ketiga, mereka
(khususnya para pelajar atau mahasiswa) akan lupa untuk belajar karena adanya
drama – drama korea tersebut. Buktinya banyak mahasiswa yang menggunakan waktu – waktunya hanya untuk
men – download lagu serta film – nya. Kemudian para K – popers terkadang lupa akan waktu mereka sendiri
karena terbuai oleh hal-hal yang berbau Korea.
B.
Cara Mengatasi
Dampak Negatif dari Musik K – Pop terhadap Aktivitas Mahasiswa
Akibat dari adanya fenomena Korean Wave menimbulkan efek luar
biasa yang kian menjalar dan secara kontinyu akan mengikis minat untuk mempelajari
kultur budaya di negeri sendiri. Jika hal ini berlangsung secara terus-menerus,
tentunya akan dapat menimbulkan kebingungan identitas diri pada remaja
Indonesia. Tindakan-tindakan yang berlebihan dan sangat diluar batas
tersebutmerupakan dampak dari kefanatikan mereka pada Korea Idol akibat
menjamurnya Korean Wave secara global, khususnya di Indonesia. Dan tentu saja
hal ini memerlukan penanganan yang lebih pada para Korean Fanatik.
Di
lihat dari sudut pandang islam. Islam mengatur setiap aspek dalam kehidupan mulai
dari hal-hal yang remeh hingga perkara yang kompleks. Dari urusan buang
air kecil sampai urusan mengatur negara. Dan setiap manusia yang mengaku
beragama Islam, ia terikat sepenuhnya kepada seluruh hukum Islam tanpa
terkecuali. Tidak dibenarkan baginya menerima dan mengadopsi satu hukum Islam
sementara menolak untuk menerapkan hukum yang lain.
Oleh karena itu, dalam
memandang permasalahan ini, kita sebagai muslim harus melihatnya dengan sudut
pandang Islam.
“ Demi Tuhanmu, mereka pada hakikatnya tidak
beriman sebelum mereka menjadikan kamu (Muhammad) hakim dalam perkara apa saja
yang mereka perselisihkan kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati
mereka atas putusan yang engkau berikan, dan mereka menerimanya dengan sepenuhnya.(QS
an-Nisa’ [4]:86)
Sah-sah saja menyukai
musik-musik Korea. Karena mendengarkan musik dalam Islam sendiri hukumnya
mubah, boleh dilakukan selama tidak terdapat perkara yang menjadikannya haram.
Misalkan mendengarkan musik sampai melalaikan shalat, liriknya mengarah
pada pemujaan terhadap lawan jenis dan mengandung kemusyrikan, maka aktivitas
mendengarkan musik yang kita lakukan menjadi aktivitas yang haram. Selain
itu, maka boleh-boleh saja kita mendengarkan musik. Yang menjadi masalah dalam
kasus ini adalah jika kita juga mulai mengidolakan para penyanyinya hingga
semua yang berkaitan dengan mereka kita ikuti, dari penampilan hingga gaya
hidup mereka.
Sebaiknya sebagai remaja Indonesia yang baik, kita lebih
mengenal budaya Indonesia di bandingkan budaya korea, dan strategi dari budaya
korea yang mereka pakai seharusnya mampu di contoh oleh para remaja Indonesia
bukan malah meniru atau menjiplaknya. Dan yang
terpenting olah kembali kebudayaan kita agar para remaja mau dan senang dengan
kebudayaan yang di miliki Indonesia.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Demam Korea
atau Korean Wave sekarang sedang berkembang di Indonesia. Hal ini diakibatkan
karena penyebaran dan pengaruh budaya Korea di Indonesia, terutama melalui
dunia entertainment seperti musik Kpop.
Demam korea di Indonesia
juga memberikan pengaruh yang cukup besar bagi para remaja Indonesia seperti
cara berpakaian, dan bahkan hal ini juga dapat terlihat dengan adanya
kemunculan dari boyband dan girlband asal Indonesia.
Kemunculan boyband dan girlband di Indonesia juga cukup
memberikan pengaruh pada remaja Indonesia. Bagi remaja Indonesia yang pada
dasarnya mencintai musik Indonesia, tentulah kemunculan boyband dan girlband
tanah air memberikan warna baru yang dapat meramaikan industri musik Indonesia.
Sebaliknya, bagi para remaja yang sudah lama menyukai musik luar daerah, banyak
yang beranggapan bahwa boyband dan girlband Indonesia
banyak yang menjiplak boyband dan girlband Korea yang sudah lebih dulu ada.
Demam Korea tentunya juga
memberikan dampak negatif dan positif bagi remaja Indonesia, mereka yang
menyukai Korea cenderung lebih boros daripada para remaja yang lebih menyukai
musik Indonesia, dan perilaku atau moral mereka cenderung lebih bebas dan
kadang tidak sesuai dengan kebudayaan dan tata krama Indonesia. Namun, dengan
adanya demam korea juga bisa dijadikan sebuah lapangan kerja yang cukup
menggiurkan, mengingat para peminat musik ataupun drama Korea tidaklah sedikit.
Selain itu, dampak positif lainnya adalah para pecinta Korea dapat saling
berteman dan berbagi pengalaman bersama para Kpopers lain. Tentu hal ini juga
dapat mengajarkan mereka agar bisa bersosialisasi yang baik dengan orang lain..
Penyebab Musik Disukai
·
Cerita lagu itu
seolah mewakili kisah hidup anda.
irama dan Lyric lagu mewakili suasana hati sang pendengar itu sendiri:
Patah Hati
Misalnya, anda sedang patah hati, lalu tanpa sengaja anda mendengar
penyanyi yang mungkin bahkan tidak anda kenali sebelumnya melantunkan lagu
patah hati yang sesuai dengan keadaan anda. Maka dengan segera anda akan
menobatkan lagu itu sebagai lagu terbaik, untuk saat itu setidaknya.
Jatuh cinta
Atau, anda sedang jatuh cinta, maka lagu-lagu romantis akan dengan mudah
tertangkap radar pendengaran anda, lalu memilih salah satunya sebagai lagu
favorite.
·
Lagu tersebut hadir
disaat yang tepat dengan salah satu fragmen kehidupan anda tanpa disadari atau
disengaja.
Misalnya saja, disuatu hari yang biasa, saat anda sedang bercanda bahagia
dengan beberapa orang sahabat, ngobrol santai, lalu secara kebetulan acara
TV/radio sedang memutar program lagu pilihan, atau pemutar musik di komputer
atau yang sejenis memperdengarkan sebuah lagu, dan tiba-tiba salah seorang dari
sahabat anda bercerita sesuatu tentang lagu itu, sehingga mengalirlah
pembahasan tentang lagu itu. Maka, di suatu masa yang akan datang, anda akan
menyukai lagu tersebut saat mendengarnya kembali.
·
Karena orang yang anda
sukai mengenalkan lagu itu pada anda.
·
Seorang mempersembahkan
lagu itu untuk anda.
·
Hanya karena
menurut sense anda irama lagu tersebut sesuai dengan suasana saat
mendengarkannya.
·
Lagu itu
merupakan Ost atau bagian dari cerita favorit anda.
Dampak Musik Bagi Manusia.
·
Dampak Positif
Berikut ini adalah beberapa dampak positif dari musik berdasarkan referensi
penelitian-penelitian yang sudah ada untuk merealisasikan.
Musik
yang Anda dengar akan merangsang sistem saraf yang akan menghasilkan suatu
perasaan. Perangsangan sistem saraf ini mempunyai arti penting bagi pengobatan,
karena sistem saraf ambil bagian dalam proses fisiologis. Dalam ilmu kedokteran
jiwa, jika emosi tidak harmonis, maka akan mengganggu sistem lain dalam tubuh kita,
misalnya sistem pernapasan, sistem endokrin, sistem immune, sistem metabolik,
sistem motorik, sistem nyeri, sistem temperatur dan lain sebagainya. Semua
sistem tersebut dapat bereaksi positif jika mendengar musik yang tepat.
Musik akan merangsang sistem ini secara otomatis, walaupun seseorang tidak
menyimak atau memperhatikan musik yang sedang diputar. Jika sistem ini
dirangsang maka seseorang akan meningkatkan memori, daya ingat, kemampuan
belajar, kemampuan matematika, analisis, logika, inteligensi dan kemampuan
memilah, disamping itu juga adanya perasaan bahagia dan timbulnya keseimbangan
sosial.
Dari
berbagai penelitian yang telah dilakukan, dunia kedokteran serta psikologi
membuktikan bahwa musik bisa dijadikan terapi dan berpengaruh dalam
mengembangkan imajinasi dan pikiran kreatif. Musik juga mempengaruhi sistem
imun, sistem saraf, sistem endokrin, sistem pernafasan, sistem metabolik,
sistem kardiovaskuler dan beberapa sistem lainnya dalam tubuh. Dari berbagai
penelitian ilmiah tersebut, dinyatakan bahwa musik dapat digunakan untuk
membantu penyembuhan beberapa penyakit seperti insomnia, stress, depresi, rasa
nyeri, hipertensi, obesitas, parkinson, epilepsi, kelumpuhan, aritmia, kanker,
psikosomatis, mengurangi rasa nyeri saat melahirkan, dan rasa nyeri lainnya.
Grace Sudargo, seorang musisi dan pendidik mengatakan, “Dasar-dasar musik
klasik secara umum berasal dari ritme denyut nadi manusia sehingga ia berperan
besar dalam perkembangan otak, pembentukan jiwa, karakter, bahkan raga manusia”.
Suatu jenis musik yaitu musik klasik yang mengandung komposisi nada
berfluktuasi antara nada tinggi dan nada rendah akan merangsang kuadran C
pada otak. Sampai usia 4 tahun, kuadran B dan C pada otak anak-anak akan
berkembang hingga 80 % dengan musik.
Mary Griffith, seorang ahli fisiologi, mengemukakan bahwa hipotalamus pada
otak mengontrol berbagai fungsi saraf otonom, seperti bernapas, denyut jantung,
tekanan darah, pergerakan usus, pengeluaran hormon tiroid, hormon adrenal
cortex, hormon sex, bahkan dapat mengontrol seluruh metabolisme tubuh kita.
Sebuah studi menemukan adanya peningkatan Luteinizing Hormone (LH)hormon
sex yang merangsang pematangan sel telur pada saat mendengarkan musik.
O’Sullivan (1991) mengemukakan bahwa musik mempengaruhi imaginasi,
intelegensi dan memori, di samping juga mempengaruhi hipofisis di otak untuk
melepaskan endorfin. Endorfin kita ketahui dapat mengurangi rasa nyeri,
sehingga dapat mengurangi penggunaan obat analgetik, juga menurunkan kadar
katekolamin dalam darah, sehingga denyut jantung menurun.
Penderita insomnia yang mendengarkan pianio klasik selama empat minggu
mengalami perbaikan tidur. Terapi ini meningkatkan kadar melatonin, zat kimia
otak yang mendorong tidur nyenyak.
Hasil penelitian Herry
Chunagi (1996) Siegel (1999), yang didasarkan atas teori neuron
(sel kondiktor pada sistem saraf), menjelaskan bahwa neuron akan menjadi
sirkuit jika ada rangsangan musik, rangsangan yang berupa gerakan, elusan,
suara mengakibatkan neuron yang terpisah bertautan dan mengintegrasikan diri
dalam sirkuit otak. Semakin banyak rangsangan musik diberikan akan semakin
kompleks jalinan antarneuron itu. Itulah sebenarnya dasar adanyakemampuan
matematika, logika, bahasa, musik, dan emosi pada anak.
Menurut Siegel (1999) ahli perkembangan otak, mengatakan bahwa musik
dapat berperan dalam proses pematangan hemisfer kanan otak, walaupun dapat
berpengaruh ke hemisfer sebelah kiri, oleh karena adanya cross-over dari kanan
ke kiri dan sebaliknya yang sangat kompleks dari jaras-jaras neuronal di otak.
Artinya, hemisfer ini memainkan peran besar dalam proses perkembangan
emosi, yang sangat penting bagi perkembangan sifat-sifat manusia yang
manusiawi.
Hasil
penelitian yang dilakukan Campbel menunjukkan bahwa musik mampu
menghasilkan stimulan yang bersifat ritmis. Stimulan ini kemudian ditangkap
oleh pendengaran kita dan diolah di dalam sistem saraf tubuh serta kelenjar
otak yang mereorganisasikan interpretasi bunyi ke dalam ritme internal
pendengarnya. Ritme internal ini mempengaruhi metabolisme tubuh manusia
sehingga prosesnya berlangsung dengan lebih baik. Metabolisme yang lebih baik
akan mengakibatkan tubuh mampu membangun sistem kekebalan yang lebih baik
sehingga tubuh menjadi lebih tangguh terhadap kemungkinan serangan
penyakit.
Selain
itu musik juga dapat meningkatkan intelegensi. Penyebabnya adalah karena
rangsangan ritmis mampu meningkatkan fungsi kerja otak. Ritme internal yang
dihasilkan musik membuat saraf-saraf otak bekerja, rasa nyaman dan tenang yang
distimulasi musik membuat fungsi kerja otak bekerja optimal. Bila hal ini
sering dilakukan, fungsi kerja otak kita akan semakin prima, sehingga kemampuan
berpikir kita lebih jernih dan tajam, serta mencegah kepikunan (alzheimer).
Perlu kita ketahui bahwa bagian kanan otak kita berkaitan dengan kecerdasan dan
perkembangan artistik dan kreatif, bahasa, musik, imajinasi, warna, pengenalan
diri, sosialisasi dan pengembangan kepribadian. Karena itu, rangsangan ritmis
dari musik yang diperdengarkan juga dapat meningkatkan kemampuan
berbahasa, meningkatkan kreativitas, serta meningkatkan konsentrasi dan daya
ingat kita.
·
Dampak Negatif
Setelah beberapa dampak positif diuraikan di atas, bukan berarti musik
selalu baik apabila didengar. Jika ada positif, pasti ada negatifnya. Berikut
beberapa uraian tentang dampak negatif dari musik apabila tidak diporsikan
penggunaannya.
Dampak
negatif yang pertama yaitu, mendengarkan musik terlalu keras. Musik
bisa mengisolasi pendengarnya dari khalayak ramai. Ketika mengemudi,
orang-orang biasanya mendengarkan musik untuk mengurangi kebisingan terhadap
situasi sekitar. Akhirnya mereka pun mengencangkan volume untuk menghadang
suara dari luar. Sebagai perbandingan, level berbicara manusia adalah
sekitar 60 desibel, jalanan yang ramai sekitar 80 desibel, mesin potong
melingkar 90 desibel, bayi menangis 11 desibel. Sedangkan ambang bahaya untuk
pendengaran adalah 125 desibel. Dan sekali saja mendengarkan kebisingan lebih
dari batas itu dapat merusak pendengaran secara permanen.
Kedua yaitu,
peneliti David A. Noebel menemukan bahwa ritme musik rock
dapatmengganggu kadar insulin dan kalsium dalam tubuh. Sumber makanan
otak kita didapat dari gula dalam darah, namun bila darah lebih banyak
dialirkan ke organ lainnya, maka otak akan kekurangan gula. Dengan
demikian daya pikir dan pertimbangan moral juga menjadi tumpul. Tidak
heran bila orang mendengar musik rock dalam sebuah konser, mereka dapat berbuat
apa saja, tanpa pertimbangan. Jantung manusia berdenyut 70-80 kali per menit
dengan teratur, denyut jantung bila didengar dengan stetoskop akan berbunyi
DUG-dug-…… Bunyi pertama lebih keras, bunyi kedua lebih lemah, diikuti fase
istirahat. Musik yang baik memiliki ritme DUG-dug-DUG-dug untuk 4/4 dan
DUG-dug-dug untuk 3/4. Ini adalah jenis irama yang sehat, karena sesuai
dengan ritme tubuh. Musik rock memiliki ritme yang terbalik, dug-DUG-dug-DUG.
Ritme yang lebih keras jatuh pada ritme ke-dua dan ke-empat. Atau dug-dug-DUG,
sehingga ritme keras jatuh pada ritme ke-tiga, dikenal dengan istilah “back
beat”/anapestic beat. Ritme keras bahkan dapat jatuh pada sembarang tempat,
disebut sebagai “break beat”. Ritme demikian berbahaya bagi tubuh, karena
berlawanan dengan ritme tubuh yang sehat.
Ketiga, tak jarang terdengar anak kecil mencoba melantunkan lagu-lagu cinta
orang dewasa. Padahal, tak sedikit lagu cinta orang dewasa berisi lirik-lirik
yang menyinggung seksualitas. Seperti diketahui, usia anak-anak adalah usia
terbaik untuk menyerap informasi. Lagu-lagu dan lirik di dalamnya bisa dengan
mudah terserap oleh anak dan dianggap sebagai pengetahuan. Studi terkini dari
Cougar Hall yang diterbitkan dalam Springer’s Journal Sexuality and Culture
mengatakan, referensi seksual dalam lagu bisa membuat anak berpikir nilai diri
mereka dalam tatanan masyarakat adalah untuk memberikan kepuasan seksual kepada
orang lain, berisiko memandang rendah arti tubuhnya, depresi, masalah dengan
makanan, penyalahgunaan obat-obatan, dan lainnya.
Keempat,
kebiasaan tidur sambil mendengarkan musik menurut sebagian orang kondisi
seperti itu membuat mereka menjadi lebih cepat tertidur. Tetapi pada
kenyataannya setelah terbangun mereka merasa lebih tegang (stress). Bahkan ada
yang merasa seperti tidak tidur semalaman. Pada saat kita tidur sebetulnya otak
tidak pernah tidur. Otak selalu menjalankan aktivitasnya walaupun tidak sesibuk
seperti di saat bangun, yaitu menjalankan sistem metabolisme tubuh. Pada malam
hari, seiring menurunnya aktivitas tubuh, ritme gelombang otak pun mengalami
penurunan. Namun apabila kita tidur sambil mendengarkan musik, maka gelombang
suara yang dipancarkan oleh peralatan tersebut tetap diterima oleh indera
pendengaran kita. Gelombang suara diterima oleh alat pendengaran di dalam
telinga. Gelombang-gelombang tersebut akan diteruskan ke otak kita. Otak yang
harusnya beristirahat akan kembali terangsang untuk bekerja dan mengolah
informasi yang masuk. Apabila hal ini berlangsung sepanjang malam, berarti kita
hanya tidur menurut tubuh luar, tetapi tidak menurut otak.
Pengaruh Penyebaran K-pop bagi
Geokultur Indonesia
Apa itu K-pop?
K-pop merupakan kepanjangan dari Korean Pop. Musik khas Korea yang dibawakan
oleh sejumlah girlband atau boyband dari Korea. Sebenarnya Korea Pop atau yang
sering kita dengar sebagai K-pop ini sudah mulai menyebar sekitar tahun
2010-an. Namun para penikmat musik belumlah sadar bahwasannya itu adalah sebuah
penyebaran awal dari K-pop.
Seiring berkembangnya zaman, k-pop pun rasanya ikut berkembang. Ia mulai meluas
ke belahan dunia. Hampir semua negara mengetahui K-pop. Termasuk Jepang. K-pop
memang mem-boomingkan dunia.
K-pop masuk ke Indonesia melalui drama korea yang sering ditayangkan di salah
satu stasiun TV swasta. Dari drama-drama tersebut, mulailah ada sebuah rasa
suka yang timbul dalam hati setiap penontonnya. Dan alasan mereka menyukai
drama korea itu hanya karena para pemainnya cantik-cantik, tampan, menarik dan
lain sebagainya. Meskipun pengaruh K-pop telat masuk ke Indonesia[1]
Semakin hari, K-pop semakin merasuki dunia kultur Indonesia. Banyak orang yang
terpesona akan ke indahan suaranya, ketampanan, kecantikan serta kemenarikan
dari para artis Korea tersebut.
Kemarin, baru saja negeri Indonesia ini digoncangkan dengan kedatangan salah
satu boyband K-pop yang sangat digemari oleh jutaan warga Indonesia. Tiket yang
disediakan oleh panitia dilahap habis oleh masyarakat Indonesia yang sangat
terpesona oleh artis Korea tersebut. Ditambah lagi kabar berita yang menyatakan
bahwa mereka akan mengadakan sesi salam-salaman dengan para fans-nya membuat
para K-popers semakin bersemangat untuk mengikuti konser tersebut.Tak hanya
para remaja yang ikut serta dalam kegiatan ini, ibu-ibu serta anak-anak yang
terbilang masih kecil pun ikut berpartisipasi dalam acara ini.
Sejak kedatangan K-pop di Indonesia, banyak sekali orang yang mulai
mencari-cari berita ter-updates tentang K-pop. Mereka terkadang menghabiskan
waktunya hanya untuk mencari sebuah berita tentang K-pop saja. Tentang apa yang
mereka gemari saja. Menurut data dari beberapa media, kini rating tertinggi
pencarian di internet itu adalah tentang Korean Pop alias K-pop.
Penyebaran K-pop ini bisa saja menimbulkan pengaruh yang positif kemudian
pengaruh yang negatif pula. Pengaruh positifnya adalah pertama, warga Indonesia
setidaknya dapat mengetahui jenis musik luar negeri. Artinya, tidak hanya mudik
Indonesia saja yang ia ketahui, namun musik internasional pun mereka ketahui.
Kedua, warga negara Indonesia setidaknya mengenal bagaimana kultur di negara
lain. Ketiga, bagi para penikmat lagu mungkin lagu yang berasal dari korea ini
mampu membuatnya nikmat.
Kemudian pengaruh negatifnya adalah,pertama mereka akan lebih mengenal budaya
orang lain dibandingkan dengan budayanya sendiri. Kedua, mereka akan lebih
mencintai luar negeri dari pada negerinya sendiri. Ketiga, mereka (khususnya
para pelajar) akan lupa untuk belajar karena adanya drama-drana korea tersebut.
Buktinya banyak mahasiswa yang menggunakan waktu-waktunya hanya untuk
men-download lagu serta film-nya. Kemudian para K-popers terkadang lupa akan
waktu mereka sendiri karena terbuai oleh hal-hal yang berbau Korea.
Sekarang kita sambungkan dengan Geokultur Indonesia. Geokultur adalah pola-pola
budaya berdasarkan posisi fisik dan Geografis. Dimana keadaan geografislah yang
mempengaruhi keadaan kultur di suatu wilayah tertentu. Geokultur itu pada
intinya adalah pemetaan budaya (penggabungan atau penggolongan budaya-budaya
yang mempunyai ciri-ciri mencolok).
Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang membunyai banyak kultur atau
multi kultur. Namun, meski demikian negara Indonesia tetaplah menjadi negara
yang damai meski sesekali terjadi sebuah konflik karena sifat etnosentris dari
setiap orang pemegang kultur tersebut. Etnosentris itu adalah sebuah sifat
mengagungkan budayanya sendiri tanpa melihat budaya lain (ego).
Negara Indonesia termasuk negara yang ramah, namun keramahan ini sedikit demi
sedikit mulai terkikis oleh budaya Barat. Banyak orang yang tidak mempedulikan
orang lain, banyak orang yang hanya mementingkan keadaannya sendiri dibanding
dengan keadaan orang lain yang berada di bawahnya, kemudian sifat
individualisme pun mulai meracuni sifat manusia Indonesia kali ini.
Kemudian kita lihat dengan demam korea hari ini. Dengan banyaknya
orang-orang Indonesia yang menyukai Korean Pop, sekarang banyak sekali
majalah-majalah, berita khusus, buku, serta media lainnya yang secara khusus
menghadirkan rubrik Khusus K-pop ataun (kalau buku) buku-buku tentang Korea
demi para pecinta K-pop.
Jika kita lihat dari kacamata antropologi, maka ketika seseorang menyukai
sesuatu maka mereka akan menuruti apa yang mereka inginkan atau senangi
tersebut (imitasi). Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita sudah disuguhi
dengan kehadiran orang-orang yang mengikuti alur cerita idolanya. Mulai dari penampilan,
gaya bahasa dan lain sebagainya.
Terbukti di negara kita sendiri, banyak sekali orang-orang yang sekarang
terkena virus Korea dan mulai mengikuti kebiasaan mereka (kecuali Oplas).
Termasuk di lingkungan wilayah Universitas Padjadjaran sendiri, banyak
mahasiswa yang mulai terinfeksi kultur-kultur Korea. Mereka mulai berbicara
dengan nada Korea yang terkadang malah membuat kita ingin tersenyum
mendengarnya.
Namun dari hal ini,ada juga pengaruh yang mungkin menguntungkan bagi tingkat
ekonomi Indonesia. Pasalnya, dengan banyaknya orang yang menyukai Korea, maka
banyak pula orang yang mulai berbisnis dengan hal-hal yang berbau Korea. Selain
itu banyak juga lembaga Les yang menyediakan les khusus bahasa Korea. Kemudian
banyak bisnis lain lagi yang berhubungan dengan Korea.
Misalnya saja perfilman Indonesia. Dengan banyak sekali orang-orang yang
menyukai film-film atau drama yang berasal dari Korea, maka beberapa stasiun TV
yang sering menayangkan drama-drama Korea mungkin akan mengalami keuntungan
yang sangat besar. Bahkan kini negara Indonesia tengah bekerja sama dengan
Korea untuk membuat sebuah drama[2].
Drama ini akan mengambil beberapa gambar di negara Korea juga beberapa gambar
di Indonesia.
Jadi, tidak hanya pengaruh negatif saja yang dijumpai oleh negara Indonesia
sebagai negeri multikultur. Akan tetapi beberapa pengaruh positif pun
ikut menghiasi penyebaran K-pop di Indonesia ini juga di Korea.
ebagian besar dari kita mungkin setuju jika negara ini sedang “dijajah”
budaya Hallyu atau yang sering kita sebut sebagai Korean Wave.
Setiap hari media–media di Indonesia, khususnya program hiburan menyuguhkan
tayangan bernuansa Korea. Dalam buku Passport to Korean Culture (2010), Korean Wave merujuk
kepada fenomena tersebarnya budaya pop Korea secara global di seluruh dunia.
Budaya pop Korea menyebar mulai dari Republik Rakyat Cina sekitar tahun 1990-an.
Pada saat itu media Cina mengadopsi drama televisi Korea dan akhirnya menyebar
ke negara lain seperti Thailand, Jepang, Filipina bahkan Amerika. Penyebarannya
di Indonesia ditandai dengan diputarnya drama Endless Love di
awal tahun 2002. Saat ini, pengaruhnya tidak hanya sampai pada bidang drama,
tapi juga merambah ke bidang masakan, fashion, tarian, bahasa,
dan yang paling ‘gila’ yaitu musik popnya, yang lebih dikenal dengan
istilah KPop.
Di Medan fenomena ini turut ‘menyihir’ para remaja. Bea Lubis, pengasuh
acara Splash-K di Kiss FM mengungkapkan rata-rata penggemar
K-Pop Medan berumur 15-20 tahun dan sudah menuju tahap penggemar “gila”.
Menurutnya fenomena ini terjadi karena orang-orang mulai jenuh dengan lagu–lagu
Barat. Selain itu koreografinya yang unik dan lucu menjadi ciri khas budaya
negeri ginseng ini. “Untuk fashion, model Korea lebih ekspresif.
Baju-bajunya lebih full colour dan gak monoton
walaupun terkesan agak ribet,” ungkapnya.
Sebagai fenomena yang kian masif, Korean Pop tentu memberikan dampak
positif dan negatif. Menurut Bea, dampak negatif dari diadopsinya Korean Pop
ini mengakibatkan berkurangnya kecintaan terhadap budaya sendiri dan cenderung
menurunnya semangat belajar. “Produktivitas juga menurun, sebab waktunya banyak
terbuang untuk menonton drama Korea atau menjelajah dunia maya hanya untuk
mencari tahu mengenai Korea ini,” terangnya. Akan tetapi ada juga hal positif
yang didapat dari menggilai budaya Korea ini. Misalnya anak muda sekarang lebih
memperhatikan penampilannya. “Keinginan untuk belajar bahasa asing khususnya
bahasa Korea pun lebih besar,” tambahnya lagi.
Linda (22) sudah menjadi seorang penggila Korean Pop sejak
enam tahun lalu. Dia mengaku suka Korea, karena bahasanya yang unik. “Aku suka
bahasanya karena sopan-sopan. Banyak ungkapan-ungkapan menarik dan itu mudah
diingat,” ungkap mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) USU ini ramah.
Linda mempunyai impian pergi ke Korea terutama ibu kotanya, Seoul untuk bertemu
2PM yang selama ini jadi idolanya. “Aku pengen ngelanjutin pendidikan
ke Korea juga, di sana kan terkenal dengan obat-obatan herbalnya. Jadi kan sesuai
dengan bidang saya,” tambahnya. Perempuan berkulit putih ini menjadi salah
seorang koordinator komunitas pecinta boyband 2PM di Medan.
Mereka berencana dalam waktu dekat akan membuat event bernuansa
Korea, seperti singing contest dan dance dengan
tema yang masih dirahasiakan.
Hal serupa juga dialami Anom Wirapati, remaja penggemar Korean Pop.
Mahasiswa Akuntansi Politeknik Negeri Medan semester IV ini mengaku mulai
menyukai K-Pop sejak 2009 silam. Dia sangat bangga menjadi pecinta Korea,
karena dia merasa berbeda dengan yang lainnya. “Persepsi orang kan
beda-beda, bang dan kita gak bisa buat semua
suka. Tapi kadang kawan-kawan kena “virusnya” juga kok,” ungkapnya. Anom
adalah pecinta girlband terkenal asal Korea Selatan, Girls
Generation atau yang lebih dikenal dengan nama SNSD. Pria bertubuh gempal ini
sangat sering membeli album orisinal langsung dari Korea. Album tersebut
biasanya terdiri atas tiga lagu. Meskipun harganya dibanderol cukup tinggi,
antara Rp 75.000-Rp 100.000 dia tetap antusias menyokong idolanya tersebut.
“Kalo membeli yang orisinal, kan berarti kita ngasih dukungan
langsung ke artis yang kita suka itu. Dan kalo belinya
langsung itu tandanya kalo kita adalah penggemar sebenarnya,”
tuturnya sembari tersenyum.
Anom dan rekan-rekannya juga membentuk satu komunitas Sone Medan sejak
Maret 2010. Sone adalah nama penggemar SNSD di seluruh dunia. Di masa-masa awal
anggota Sone Medan hanya terdiri atas sembilan orang. Tapi lama-kelamaan
semakin bertambah dan sekarang memiliki 60 anggota. Dalam dua minggu sekali,
mereka selalu aktif mengadakan pertemuan Fandom di Hotel Cambridge. Tujuan dari
pertemuan ini adalah saling tukar poster atau album dan berbagi informasi
mengenai artis kesukaan mereka.
Program rutin dari perkumpulan mereka ini adalah membuat poster atau foto
personal SNSD yang sedang berulang tahun. “Kalo salah seorang dari
personal SNSD berulang tahun, kami mengadakan kumpul bareng. Kita
membuat kue yang gede dan bagus-bagus, trus kita
foto-foto bareng teman-teman lalu dikirim ke akun Twitter SNSD.
- FANATISME REMAJA INDONESIA TERHADAP
KOREAN WAVE
Belakangan ini gejala maraknya fanatisme buta sedang melanda dunia,
terutama tumbuh subur di kalangan orang muda. Bentuk – bentuk fanatisme buta
ini sudah mengarah kepada perilaku yang membahayakan sehingga perlu dikaji
secara seksama. Salah satunya adalah fanatisme terhadap Korean Wave.
Gelombang Korea/ Demam Korea/ Korean Wave atau yang lebih dikenal
dengan sebutan Hallyu merupakan istilah buatan yang memiliki makna pengaruh
budaya modern Korea di negara – negara lain di dunia termasuk salah satunya
Indonesia. Istilah – istilah tersebut bukanlah hal yang asing lagi didengar
saat ini. Karena berbagai media massa dan masyarakat di dunia tengah
memperhatikan dan membicarakan fenomena ini yang tanpa sadar ikut
mengkonsumsinya.
Virus budaya kontemporer Hallyu yang mengakibatkan “demam Korea”
sudah menginfeksi remaja Indonesia dalam satu dasawarsa terakhir. Hal itu
mendorong lahirnya sebuah fenomena fanatisme di mana para tokoh idola dari
negeri ginseng tersebut menjadi kiblat dalam berperilaku bagi remaja dan
generasi muda di tanah air pada proses pembentukan identitas dirinya.
Umumnya, remaja mengidentifikasikan diri pada seseorang yang
dianggap sebagai idola. Ketika remaja mengidolakan seorang tokoh, mereka akan
mengidentifikasikan dirinya pada tokoh tersebut, lalu berusaha untuk mewujudkan
dirinya seperti gambaran tokoh idolanya itu. Caranya dengan meniru sifat –
sifat, kemampuan atau keahlian yang dimiliki oleh tokoh idola itu.
Karena masa remaja merupakan masa transisi (peralihan) dari masa
anak – anak menuju masa dewasa. Dalam masa ini terjadi perubahan emosi dan
perubahan sosial pada remaja. Masa remaja penuh dengan gejolak, penuh dengan
pengenalan dan petualangan akan hal – hal baru dan masa pencarian jati diri.
Untuk mencari jati diri mereka seorang remaja merasa tertantang dan tertarik
untuk membuktikan kemampuan intelektualnya. Remaja dalam masa ini sangat labil
dan menjadi mudah terpengaruh akan hal yang dilihat maupun hal yang terjadi
sekitarnya.
Akibat dari adanya fenomena Korean Wave menimbulkan efek luar biasa
yang kian menjalar dan secara kontinyu akan mengikis minat untuk mempelajari
kultur budaya di negeri sendiri. Di Indonesia juga mulai terlihat peningkatan
minat mempelajari budaya Korea lebih jauh dengan bertebarnya kursus – kursus
dan minat dalam bahasa Korea yang ditandai dengan menjamurnya kursus – kursus
Korea, setelah sebelumnya didominasi oleh Jepang dan Mandarin. Menu – menu
masakan Korea juga mulai dicari, begitu juga Hanbok, pakaian tradisional Korea.
Jika hal ini berlangsung secara terus – menerus, tentunya akan dapat menimbulkan
kebingungan identitas diri pada remaja Indonesia.
K-pop, telah menjadi trendsetter yang diikuti anak-anak muda, bukan
hanya aliran musiknya, namun juga gayanya berpakaian. Bisa dikatakan, Korean
Wave adalah keberhasilan pemerintah Korea Selatan melakukan inflitrasi budaya
di berbagai negara.
Mirisnya, efek dari Korean Wave ini malah banyak menimbulkan efek
yang condong ke arah negatif. Terlebih jika dilihat dari bagaimana aktivitas
para Korean Fanatik. Dimulai dari menghabiskan dana besar – besaran untuk hal –
hal yang tidak cukup berguna, hingga melakukan tindakan – tindakan irasional.
Rasa fanatik remaja Indonesia akan K-Pop dapat terlihat dari
semakin aktifnya mereka menggunakan internet karena internet salah satu akses
mereka untuk mengetahui perkembangannya, mengingat masih sedikitnya stasiun
televisi yang menyajikan tentang Korea. Lalu banyak diantara mereka yang
menyisihkan uang jajan mereka hanya untuk membeli sekotak album original Idol
yang mereka senangi meski harus merogoh kantong sedikit dalam, sehingga hal ini
dimanfaatkan oleh banyak orang dengan membuka Online shop (toko yang berbasis
internet) untuk mempermudah remaja Indonesia membelinya. Terkadang tak hanya
album tapi juga pernak – pernik seperti kaos, gelang, kalung, gantungan handphone
dan lainnya. Yang paling mengejutkan ketika mereka membeli sebuah photobook
(buku dengan kumpulan foto) dengan harga yang tak murah, harganya ada yang
mencapai 700 ribu dan tak sedikit yang beli.
Album original, photobook, pernak – pernik, video hasil unduhan
sudah ada ditangan. Namun, rasanya tidak akan lengkap jika mereka belum bisa
melihat secara langsung Idola mereka seperti menonton konser mereka. Lagi –
lagi harga tiketnya pun terbilang cukup mahal, harga termurah biasanya sekitar
500 ribu, untuk dua jam full performance Idol tersebut.
Tidak sampai situ, tindakan para fans pun sudah diluar nalar.
Mereka sengaja menampar idolanya, membuntuti kemana idolanya pergi, menyelinap
masuk ke dalam hotel dimana idolanya menginap dan mencoba menciumnya dengan paksa.
Bahkan tidak sedikit yang menyayat tangan dan lehernya hanya untuk menuliskan
sebuah surat dengan tinta darah pada idolanya, dan meminta idolanya
menikahinya.
Tindakan – tindakan yang berlebihan dan sangat diluar batas yang
dilakukan para fans tersebut merupakan dampak dari kefanatikan mereka pada
Korean Idol akibat menjamurnya Korean Wave secara global, khususnya di
Indonesia.
Memang, amatlah sulit untuk menghindari atau menyingkir dari
gempuran budaya pop apalagi di era globalisasi yang menghanguskan batas ruang
dan waktu. Budaya ini bersifat ringan dan mudah diterima oleh masyarakat
banyak, apalagi setelah menunggangi media massa yang berkembang di tengah
masyarakat industri (modern). Hubungannya dengan K-Pop, ia merupakan budaya
massa yang sangat mudah mempengaruhi sehingga dapat diterima oleh semua
kalangan dan berkembang melampaui batas negara meskipun sebenarnya bukanlah
budaya asli Korea yang bersifat tradisional. K-Pop tidak lain merupakan budaya
yang diciptakan sesuai dengan arah selera pasar (market-driven)
berbasis kapitalisme.
Persentase terbesar penerima K-Pop atau korean wave di Indonesia adalah remaja,
generasi muda atau siswa/peserta didik. Sangat mengkhawatirkan jika penerimaan
K-Pop tidak disertai dengan apresiasi terhadap kebudayaan nasional. Tidak
mustahil jika eksistensi kebudayaan nasional bergeser nilainya menjadi budaya
marginal (pinggiran) bahkan budaya terbuang. Padahal, sangat jelas bahwa
generasi muda merupakan tonggak pembangunan nasional. Jika remaja sekarang
sudah tidak mengenal kebudayaannya sendiri, maka kebudayaan nasional dapat
mengalami kepunahan dan berganti dengan kebudayaan baru yang tidak sepenuhnya
sesuai dengan kepribadian atau karakter bangsa.
Pada kondisi inilah, komitmen implementasi pendidikan karakter
perlu diperkuat. Semua pihak harus berkomitmen untuk mengembangkan karakter
generasi muda berdasarkan nilai – nilai, mendefinisikannya dalam bentuk
perilaku yang dapat diamati dalam kehidupan sekolah sehari – hari, mencontohkan
nilai – nilai itu, mengkaji dan mendiskusikannya, menggunakannya sebagai dasar
dalam hubungan antarmanusia, dan mengapresiasi manifestasi nilai – nilai
tersebut di sekolah dan masyarakat.
Kata Pengantar
Puji dan syukur marilah senantiasa
kita panjatkan atas kehadirat allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat-Nya
untuk kita semua, serta rasa syukur selalu kami ucapkan karena nikmat
kesehatan-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Pendidikan Kewarga
Negaraan ini tepat pada
waktunya. Makalah ini kami susun untuk memenuhi
tugas dari Guru Pendidikan Kewarga Negaraan. Materi ini sangat berguna untuk
kita, dengan selesainya
makalah ini kami berharap semoga dapat membantu teman-teman dalam memahami
materi tentang Hubungan Internasional Negara Indonesia Dengan Negara Korea
dalam bidang Kebudayaan serta menambah ilmu pengetahuan dan memperluas wawasan
tentang bagaimana Hubungan Internasional Negara Indonesia Dengan Negara Lain.
Namun jika dalam makalah ini banyak terdapat kesalahan kami mohon maaf, karena
kami juga masih dalam proses belajar. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat di
harapkan untuk memperbaiki makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Palembang, Januari 2013
Penulis,
ii
Daftar Isi
Halaman Judul...................................................................................................................... . i
Kata
Pengantar...................................................................................................................... .ii
Daftar
Isi................................................................................................................................. iii
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar
Belakang................................................................................................... .1
1.2 Rumusan
Masalah............................................................................................. .3
1.3 Tujuan
Penulisan............................................................................................... .3
1.4 Manfaat
Penelitian............................................................................................ .3
1.5 Metode
penelitian............................................................................................... .3
Bab II Pembahasan
2.1 Sejarah masuknya kebudayaan korea
di indonesia....................................... .4
2.2 Keadaan Indonesia sebelum pengaruh
dari korea......................................... .6
2.3 Bentuk
Pengaruh Kebudayaan Korea di Indonesia.......................................8
2.4 Dampak dari pengaruh kebudayaan
Korea di Indonesia.............................12 2.5 upaya mengurangi demam Korea bagi fans yang terlalu fanatik ..............16
Bab II Penutup
3.1 Kesimpulan
.................................................................................................20
Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Kebudayaan adalah hasil
karya pemikiran manusia yang dilakukan dengan sadar dalam kehidupan kelompok.
Unsur-unsur potensi budaya yang ada pada manusia antara lain pikiran (cipta),
rasa, dan kehendak (karsa). Untuk menjadi manusia sempurna, ketiga unsur
kebudayaan tersebut tidak dapat dipisahkan. Kebudayaan bersifat dinamis dan
selalu berubah seiring perkembangan zaman.
Perubahan kebudayaan ini
telah terjadi sejak zaman pra-sejarah yaitu berubahnya pola hidup berburu dan
meramu menjadi pola hidup bercocok tanam tingkat lanjut dan perundagian,
perubahan kebudayaan disebabkan oleh banyak faktor, salah satu faktor
pendukungnya adalah adanya kontak dengan kebudayaan lain. Seperti contohnya
saat ini masuknya kebudayaan korea di indonesia atau yang dikenal sebagai
“korean wave” ini sedang menjamur.
Budaya
korea adalah salah satu budaya yang cukup banyak memberikan pengaruh kepada
para remaja Indonesia. Salah satu dampak kebudayaan korea yang nampak sekali di
Indonesia adalah kemunculan boyband atau girlband Indonesia ditanah air. Boyband atau girlband tanah air ini juga turut memeriahkan
perindustrian musik Indonesia dengan gaya musik dan penampilan mereka yang
terinspirasi dari boyband atau girlband Korea.
Budaya
korea juga memiliki dampak negatif dan positif bagi para remaja Indonesia.
Salah satu dampak positif dari budaya korea adalah para remaja Indonesia dapat
mengetahui kebudayaan dari negara lain. Adapun dampak negatif dari
masuknya budaya korea ke Indonesia adalah adanya beberapa kebiasaan dari Korea
yang tidak bisa diterapkan di Indonesia, ditiru oleh para remaja Indonesia.
1
Masuknya budaya korea di
Indonesia juga menjadikan beberapa orang memanfaatkan minat para remaja
Indonesia sebagai ajang untuk mencari keuntungan. Rasa antusias para remaja
Indonesia yang sangat besar terhadap budaya Korea itulah yang mendorong kita
untuk bisa meneliti tentang kehidupan mereka setelah mereka mengenal korea,
apalagi kebudayaan Korea tumbuh di Indonesia dikarenakan menjamurnya serial
drama Korea dan beberapa boyband dan girlband korea.
Dengan tersebarnya Kebudayaan Korea di
Indonesia, pemerintah Korea mendapatkan banyak keuntungan diantaranya
menambahkan keakraban diantara dua negara, tidak hanya pemerintah Korea yang
mendapatkan keuntungan pemerintah Indonesia pun mendapatkan keuntungan seperti
pelakasanaan berbagai konser di Indonesia yang mendatangkan banyak Girlband dan Boyband dari Korea pemerintah mendapatkan
keuntungan berupa pajak dari tempat, tiket serta pihak keamanan. Selain
pemerintah konser-konser yang dilaksanakan juga mendatangkan peluang bisinis
bagi para masyarakat setempat seperti penjualan pernak-pernik korea dan
makanan.
Karena banyaknya manfaat serta dampak
yang berpengaruh terhadap Indonesia
baik kepada pemerintah maupun masyarakat khususnya
para remaja. Maka kami bermaksud membahas materi ini lebih dalam agar
mengetahui secara detail mengenai awal masuknya kebudayaan Korea hingga cara
untuk mengurangi demam Korea bagi fans yang terlalu fanatik.
2
1.2 Rumusan Masalah
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat kami
ambil dari latar belakang tersebut adalah sebagau berikut:
1. Bagaimana sejarah masuknya kebudayaan Korea di Indonesia ?
2. Bagaimana situasi Indonesia sebelum pengaruh
dari Kebudayan Korea?
3. Apa saja bentuk-bentuk pengaruh kebudayaan
Korea di Indonesia?
4. Apa saja dampak dari pengaruh kebudayaan Korea
di Indonesia?
5. Bagaimana upaya mengurangi demam Korea bagifans yang terlalu fanatik?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui seberapa besar budaya Korea mempengaruhi Indonesia
2. Untuk mengetahui dampak negatif dan positif
lahirnya budaya Korea di Indonesia.
3. Untuk mengetahui seberapa besar minat para
remaja terhadap budaya Korea.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Mengetahui berbagai budaya
yang ada di Korea
2. Mengetahui
perilaku remaja akibat lahirnya budaya korea di Indonesia
3. Menghindari dampak negatif dari budaya Korea.
1.6 Metode Penelitian
1. Media Massa
Mengambil berbagi data yang diperlukan
dari internet.
3
Bab II
Pembahasan
2.1 Sejarah masuknya kebudayaan korea di indonesia
Piala Dunia 2002 telah sukses diselenggarakan
di Korea Selatan dan jepang. Korea sebagai tuan rumah sukses menempati urutan
ke empat dan keluar sebagai kekuatan baru Asia dalam dunia sepakbola yang
semakin melambungkan nama Korea Selatan di mata dunia. Korea selatan yang
menjadi perhatian dunia pada penyelenggaraan piala dunia 2002 tentu membuat
Negara-negara di dunia banyak meliput tentang Negara ini. Setelah berakhirnya
perhelatan akbar piala dunia bukan berarti membuat Korea tidak lagi eksis di
dunia, justru inilah titik balik kebangkitan Korsel di dunia, khususnya di
dunia hiburan.
Beberapa waktu menjelang selama maupun sesudah
piala dunia diselenggarakan di Korsel, beberapa stasiun televisi swasta tanah
air gencar bahkan bersaing menayangkan drama maupun film Korsel. Masyarakat
Indonesia yang pada saat itu tengah jenuh dengan tayangan Bollywood,
telenovela, dan sinetron-sinetron Indonesia langsung menyambut baik masuknya
drama serta film Korea di Indonesia.
Keberhasilan drama Korea mengambil hati masyarakat
Indonesia terbukti dengan tingginya minat penonton terhadap drama Korea
yang pertama kali ditayangkan saat itu, yaitu Endless love. Sukses Endless love
membuat stasiun televisi local lebih gencar mengimpor drama dari negeri
gingseng. Drama seperti Winter Sonata, Full House, Princess Hours sampai Boys
Before Flower tak kalah suksesnya menarik perhatian masyarakat. Bahkan,
para pemain yang ada dalam drama-drama tersebut telah menjadi idola baru di
kalangan masyarakat Indonesia.
Tidak hanya dramanya saja, Korea juga telah
menyerbu dunia hiburan lewat musik, boyband dan girlband yang menjadi ikon
music korea telah berhasil membius masyarakat Indonesia, khususnya kalangan
remaja.
4
K-Pop atau Korean
Pop menggema dimana-mana,
bahkan bisa dibilang k-pop mampu menyaingi ketenaran western pop di Indonesia. kini musik Korea sudah
berkembang dan mulai akrab di telinga kita. Lagu yang menjadi soundtrack atau
backsound dalam drama Korea yang easy listening dan ear-catching menjadi lebih
gampang diterima oleh para pemirsa. Musik K-pop juga sudah mulai dikenal di
dunia.
Mengusung genre musik dance atau pop yang
berkiblat ke barat diimbangi dengan kemampuan menari dan wajah yang menawan
serta body yang proporsional membuat mereka laku di pasaran.
Penampilan mereka tentu didukung juga dengan gaya
berbusana yang “Korea banget” dengan memadukan warna-warna cerah dan nuansa
ceria yang membuat penampilan mereka modis dan memberi kesan imut. Orang Korea sungguh sadar akan kecantikan, sikap
ini membuat banyak label fashion dunia melirik pasar Korea.
Drama Korea datang
membawa tontonan ringan yang bertemakan keluarga dan berbagai konflik di
dalamnya, yang dibungkus sedemikian rupa sehingga menarik untuk ditonton. Tentu
drama Korea ini segera digandrungi masyarakat yang memang menginginkan sesuatu
yang baru. Dan memang kenyataannya, masyarakat sangat antusias menonton drama
Korea. Drama Korea Endless Love yang dtayangkan pada tahun 2002 menjadi awal
penyebaran Korean Wave. Sinetron produksi stasiun televisi KBS (Korean
Broadcasting Station atau televisi pemerintah Korea) yang di negara asalnya
meraih sukses yang besar telah dibeli hak siarnya untuk diperkenalkan kepada
masyarakat Indonesia saat itu.
Romantisme dan kisah
tragis yang menyedihkan senantiasa mewarnai drama ini sehingga Endless Love
sukses memikat hati para pemirsa yang sebagian besar kaum hawa. Selain itu
drama ini juga diperankan oleh aktor dan aktris yang good looking dan memiliki kemampuan akting yang
memukau. Berdasarkan survei AC Nielsen Indonesia, Endless Love rating-nya
mencapai 10 (ditonton sekitar 2,8 juta pemirsa di lima kota besar), mendekati
Meteor Garden dengan rating 11 (sekitar 3,08 juta pemirsa) (Kompas, 14 Juli
2003).
5
Bahkan stasiun
televisi lain pun juga mulai menayangkan sinetron Korea. Trans TV pada tahun
2002 yang lalu menayangkan sinetron Glass
Shoes dan Lover. TV7 pada tahun 2003 menayangkan Beautiful Days. Selain
Indosiar, Trans TV, dan TV7, SCTV pun selama kurun waktu 2002 -2003 juga
menayangkan beberapa sinetron Korea berjudul Invitation, Pop Corn, Four
Sisters, Successful Bride Girl, Sunlight Upon Me dan Winter Sonata. Namun, di
antara sinetron-sinetron tersebut, yang paling popular dan mendapatkan hati di
masyarakat Indonesia adalah sinetron Winter Sonata. Khusus sinetron yang
disebut terakhir ini, SCTV telah menayangkannya pada tahun 2002 setiap Senin
pukul 19.00. Sedangkan, sejak September 2004 ini, Indosiar juga menayangkan
ulang sinetron ini setiap Senin – Kamis sore pukul 15.30. Melihat fenomena
seperti ini, satu hal yang bisa dilihat adalah besarnya keinginan sebagian
masyarakat Indonesia untuk menonton sinetron ini walaupun telah ditayangkan
sebelumnya.
2.2 Keadaan Indonesia sebelum pengaruh dari korea
Jauh sebelum drama Korea
mengudara di Indonesia, masyarakat Indonesia telah disuguhi sinetron maupun
film import seperti Bollywood dan telenovela. Bollywood yang membawa ciri
khas India dengan nyanyian serta tarian di setiap filmnya telah lebih dahulu mengmbil
hati masyarakat. Muncullah idola Bollywood di kalangan masyarakat Indonesia
seperti Shah Rukh Khan, Kajol, dll. Dalam waktu yang hampir bersamaan, masuk
pula sinetron-sinetron dari Spanyol maupun Mexiko yang kita kenal dengan
istilah Telenovela. Telenovela sendiri tak kalah sukses dari Bollywood di
pasaran.
Selain itu, Indonesia
juga banyak menayangkan sinetron-sinetron yang bertema kolosal seperti Angling
Dharma, Misteri Gunung Merapi, Jaka Sembung, dll. Selain drama kolosal,
Indonesia juga gemar menayangkan sinetron yang bertemakan komedy takhayyul
seperti Jin dan Jun, Tuyul dan Mbak Yul, Jinnie Oh Jinnie dan masih banyak
lagi.
6
Sinetron maupun film
yang disebutkan di atas sempat merajai layar kaca di Indonesia. Namun seiring
berjalannya waktu, masyarakat Indonesia menjadi bosan karena disuguhi dengan
tontonan yang kesannya itu-itu saja. Masyarakat Indonesia sudah capek akan
tarian bintang Bollywood, capek akan sinetron telenovela, serta capek akan
sinetron buatan dalam negeri yang kebanyakan bertema tidak masuk akal.
Masyarakat Indonesia
menginginkan tontonan ringan namun berbobot yang cocok untuk keluarga. Di saat
yang sangat tepat inilah drama korea masuk ke Indonesia untuk pertama kalinya.
Selain drama, korea juga berpengaruh terhadap industri musik Indonesia.
Pada tahun 70an, perkembangan musik di Indonesia
di dominasi oleh musik-musik perjuangan seperti garuda pancasila, tanah airku,
halo-halo bandung dan masih banyak lainnya yang selanjutnya disusul dengan
didominasinya musik dari group band koesplus. Kemudian pada tahun 90an musik
Indonesia beralih ke musik dangdut, bahkan yang dahulunya seorang penyanyi pop
beralih menjadi penyanyi dangdut sehingga muncul dan berkembang menjadi pop
dangdut. Musik Indonesia mulai bergejolak saat tahun 2000an yang semakin banyak
kaula muda yang mempunyai kepercayaan diri lebih untuk mengeksplore karya
mereka melalui kompetisi musik indie dan semenjak saat itu mulai banyak
bermunculan band tanah air yang meramaikan musik di Indonesia.
Musik di Indonesia telah banyak dipengaruhi dari
negara lain seperti, musik bergaya Barat (Amerika Latin, Inggris), Asia
(Jepang, Cina, India, Melayu). Awalnya Indonesia terpengaruh oleh musik bergaya
barat yang mempunyai penyanyi terkenal seperti celine dion, beyonce, britney
spears, the beatles, gun n roses, micahel jackson bahkan beberapa boyband yang
pada saat itu telah membius masyarakat Indonesia dengan musiknya yang menarik
dengan formasi yang berbeda dengan penyanyi lain seperti, backstreet boys,
westlife telah menggeser posisi yang lainnya.
7
Namun pada saat Amerika Latin muncul dengan
serial televisinya yang disebut telenovela maka musiknya pun ikut mencuri
perhatian masyarakat Indonesia, dari sinilah pengaruh musik Amerika Latin dapat
dirasakan. Tetapi tidak lama setelah itu, muncullah film yang berasal dari
India. Pada saat itu film India sangat digemari oleh masyarakat Indonesia,
terlebih lagi di dalam film India terdapat unsur musik dan tarian yang semakin
menambah ketertarikan terhadap film tersebut. Dari film inilah musik India
menginspirasi para musisi Indonesia dalam menciptakan lagu yang dibuat lebih ke
genre musik dangdut.
Tetapi semakin berkembangnya zaman, semakin
berkembang pula musik di dunia serta mempengaruhi juga gaya bermusik Indonesia.
Setelah era musik India mulai meredup, musik bergaya barat mulai bergairah
kembali. Dengan aliran musik yang upbeat, musik barat kembali menguasai pasar
dunia. Hal ini mempengaruhi perkembangan musik Indonesia yang kembali
terinsirasi oleh musik bergaya barat bahkan tidak sedikit penyanyi yang
terinspirasi oleh musik bergaya barat seperti Agnes Monica.
Namun hal ini perlahan-lahan tergantikan posisinya
dengan pengaruh dari negara Asia bagian Timur yaitu Taiwan, Jepang dan Korea.
Pada awalnya Taiwan yang lebih dulu masuk ke industri musik Indonesia, dengan
boyband yang bernama f4 musik taiwan menembus pasar Asia Timur hingga Asia
Tenggara bahkan hampir ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Kemudian dari
Jepang terdapat band yang menembus permusikkan Indonesia yaitu Laruku dan
AKB48, yang menginspirasi kembali para musisi seperti j-rock dan JKT48 yang
merupakan masih bagian dari AKB48 dari Jepang. Kemudian muncullah musik korea
yang disebut K-pop
2.3 Bentuk Pengaruh Kebudayaan Korea di Indonesia
Akhir-akhir ini banyak pengaruh
kebudayaan Korea yang mulai merebak di banyak negara Asia, termasuk
Indonesia. Mungkin banyak dari beberapa lapisan masyarakat yang tidak atau
belum menyadari bahwa Indonesia pun tidak luput dari pengaruh budaya Korea
ini. Berikut ini adalah bentuk-bentuk pengaruh Korea yang bertransformasi
di Indonesia :
8
1. Drama
Keberhasilan drama Korea mengambil hati masyarakat
Indonesia terbukti dengan tingginya minat penonton terhadap drama Korea
yang pertama kali ditayangkan saat itu, yaitu Endless love.
Sukses Endless love membuat stasiun televisi lokal
lebih gencar mengimpor drama dari negeri gingseng. Drama seperti Jewel in The Palace, Princess Hours,
Coffee Prince, Winter Sonata,
Full House, My Sassy Girl
Chunhyang , hingga Boys Before Flower tak
kalah suksesnya menarik perhatian masyarakat. Bahkan, para pemain yang ada
dalam drama-drama tersebut telah menjadi idola baru di kalangan masyarakat
Indonesia.
Drama Korea datang membawa tontonan ringan yang
bertemakan keluarga dan berbagai konflik di dalamnya, yang dibungkus sedemikian
rupa sehingga menarik untuk ditonton. Tentu drama Korea ini segera digandrungi
masyarakat yang memang menginginkan sesuatu yang baru. Dan memang kenyataannya,
masyarakat sangat antusias menonton drama Korea. Drama Korea Endless Love yang
ditayangkan pada tahun 2002 menjadi awal penyebaran Korean Wave.
Sinetron produksi stasitun televisi KBS (Korean
Broadcasting Station atau televisi pemerintah Korea) yang di negara asalnya
meraih sukses yang besar telah dibeli hak siarnya untuk diperkenalkan kepada
masyarakat Indonesia saat itu. Romantisme dan kisah tragis yang
menyedihkan senantiasa mewarnai drama ini sehingga Endless Love sukses memikat
hati para pemirsa yang sebagian besar kaum hawa.
Selain itu drama ini juga diperankan oleh aktor
dan aktris yang good looking dan memiliki kemampuan akting yang
memukau. Berdasarkan survei AC Nielsen Indonesia, Endless Love rating-nya
mencapai 10 (ditonton sekitar 2,8 juta pemirsa di lima kota besar), mendekati
Meteor Garden dengan rating 11 (sekitar 3,08 juta pemirsa) (Kompas, 14 Juli
2003). Bahkan stasiun televisi lain pun juga mulai menayangkan sinetron
Korea. Trans TV pada tahun 2002 yang lalu menayangkan sinetron Glass Shoes dan Lover.
9
TV7 pada tahun 2003 menayangkan Beautiful Days. Selain
Indosiar, Trans TV, dan TV7, SCTV pun selama kurun waktu 2002 -2003 juga
menayangkan beberapa sinetron Korea berjudul Invitation, Pop Corn, Four
Sisters, Successful Bride Girl, Sunlight Upon Me dan Winter Sonata. Namun, di
antara sinetron-sinetron tersebut, yang paling popular dan mendapatkan hati di
masyarakat Indonesia adalah sinetron Winter Sonata. Khusus sinetron yang
disebut terakhir ini, SCTV telah menayangkannya pada tahun 2002 setiap Senin
pukul 19.00. Sedangkan, sejak September 2004 ini, Indosiar juga menayangkan
ulang sinetron ini setiap Senin – Kamis sore pukul 15.30. Melihat fenomena
seperti ini, satu hal yang bisa dilihat adalah besarnya keinginan sebagian
masyarakat Indonesia untuk menonton sinetron ini walaupun telah ditayangkan
sebelumnya.
Judul-judul drama seperti Jewel in The Palace,
Princess Hours, Coffee Prince, My Sassy Girl Chunhyang hingga yang paling
fenomenal Boys Before Flower menuai kepopuleran Di Indonesia. Adegan dalam
drama yang dibalut dengan kisah romantis banyak memikat hati penonton. Tidak
hanya romantis, seringkali adegan-adegan konyol juga mewarnai sebagian besar
drama Korea sehingga cerita yang disajikan menjadi tidak begitu berat dan
menyedihkan. Adegan-adegan yang ditayangkan juga tidak vulgar seperti film
barat. Selain itu episode-nya juga tidak sepanjang sinetron Indonesia, hanya
sekitar 16 hingga 25 episode saja. Hal-hal tersebut tentu saja membuat drama
Korea langsung melejit di Indonesia. Tidak hanya menanyangkan drama Korea,
Indonesia juga berusaha membuat drama yang menyerupai Drama Korea bahkan hampir
mempunyai jalan cerita yang sam seperti Cinta
Cenat Cenut yang diperankan
oleh Boyband ternama di Indonesia yaituSmash.
2.Musik
Kemudian muncullah musik korea yang disebut K-pop.
Awalnya korea muncul dengan dramanya yang disebut drama korea. Dari drama korea
yang berhasil mencuri perhatian masyarakat Indonesia bahkan hampir seluruh
masyarakat dunia yang menyukai drama korea seperti full house, endless love,
princess hours, stairway to heaven, winter sonata dan masih banyak yang lain,
dari sinilah musik K-pop mulai menjamur keseluruh negara di dunia.
10
Perlahan tapi pasti itulah yang dilakukan
korea untuk menguasai industri musik dunia termasuk Indonesia. Dapat dilihat dari semakin banyaknya
girlband dan boyband di Indonesia yang berkiblat ke musik K-pop. Bahkan
baru-baru ini korea memunculkan fenomenal yang membuat musik korea semakin
dikenal di dunia Internasional yaitu music video yang berjudul gangnam style telah dilihat oleh pengunjung situs
tersebut sebanyak lebih dari 160juta pengunjung. Hal ini membuktikan musik
korea telah berpengaruh terhadap industri musik yang ada di dunia terlebih di
Indonesia.
Dilihat dari awal berkembangnya musik di Indonesia
hingga saat ini, musik Indonesia telah mengalami banyak perubahan. Tetapi dalam
perkembangannya, musik Indonesia semakin jarang diminati oleh masyarakat di
Indonesia karena masyarakat Indonesia lebih memilih K-pop yang saat ini sedang
banyak diminati.
Smash dan 7Icons merupakan boyband dan girlband
Indonesia yang pertamakali menggebrak pangung musik Indonesia dari sejak itulah
bermunculan berbagai girlband dan Boyband dari Indonesia seperti
cherrybelle,Supergirlies,Tina with The Girls,Bexxa,Hitz,XO IX,cowboy Junior dan
sebagainnya hingga banyak
ajang pencarian bakat untuk girlband dan boyband asal Indonesia untuk
mendapatkan pelatihan di Korea.
3. Fashion
Seiring dengan maraknya Drama Korea di Indonesia
fashion di Indonesia terpengaruh
oleh fashion korea yang di tonton melalui drama-drama korea tersebut. selain
melalui drama Saat ini
banyak kita temui model busana yang menyerupai style-nya orang Korea akibat
dari munculnya boyband dan girlband di blantika musik Indonesia.
4. Makanan
Penggemar drama Korea tergiur mencicipi makanan
Korea karena sebelummnya melihat makanan tersebut dalam drama. Sekarang di
Indonesa sudah sangat banyak restoran yang menyajikan menu makanan khas Korea
setelah menggemanya korean wave.
11
5. Bahasa
Karena pengaruh drama korea, sering kita jumpai
terdapat banyak remaja indonesia yang sering mengucapkan sepatah dua patah kata
dalam bahasa korea misalnya anyeonghaseyo, saranghae, gomawo dan sebagainya. Rasa antusias para remaja
Indonesia terhadap drama dan lagu-lagu Korea menyebabkan rasa keingintahuan
mereka tentang budaya dan bahasa Korea itulah membuat mereka ingin mengenal dan
mempelajari budaya dan bahasa Korea tersebut. Bahkan mereka rela kursus bahasa
Korea agar bisa mempelajari huruf hangeul dan berbahasa Korea.
Tidak jarang mahasiswa Indonesia jurusan bahasa Korea mengaku memilih
jurusan tersebut karena kegemarannya pada drama Korea dan ingin mempelajari
bahasa dan budayanya secara mendalam.
2.4 Dampak dari pengaruh kebudayaan Korea di
Indonesia
Layaknya budaya Barat yang
berkembang di Indonesia, budaya demam Korea juga pasti memberikan pengaruh
positif dan pengaruh negatif bagi para remaja Indonesia. Beberapa dampak
positif yang dapat kita lihat adalah :
1. Belajar menabung
Para remaja Indonesia yang begitu mencintai
kebudayaan Korea pasti akan senang berburu segala hal yang berbau Korea, bahkan
tak jarang mereka rela pergi ke Korea hanya sekadar untuk membeli barang asli
dari negara tersebut. Tentulah
mereka harus menabung untuk bisa pergi dan membeli segala hal yang berhubungan
dengan Korea. Selain itu, bagi para penggemar boyband dan girlband Korea,
tentu mereka sangatlah ingin menonton konser para boyband atau girlband idola
mereka secara langsung, hal ini juga mendorong mereka untuk belajar menabung
dan menghemat uang jajan mereka sendiri.
12
2. Belajar berbisnis
Bagi para remaja yang
pandai berbisnis, pasti mereka tidaklah menyia-nyiakan demam Korea ini. Mereka
menyediakan barang-barang yang biasanya berhubungan dengan para penyanyi, boyband dangirlband dari
Korea, seperti mug bergambar, tas lukis, sepatu lukis, jaket dan bahkan T-shirt
by request. Selain bisa mendapatkan informasi tentang Korea, mereka juga
bisa belajar berbisnis.
3. Menambah teman dan
pengalaman
Para remaja yang mencintai
musik Korea akan membentuk komunitas yang bernama Kpopers. Biasanya mereka akan
membentuk beberapa kelompok sesuai dengan nama boyband atau girlband yang
mereka sukai, kelompok ini dinamakan fandom. Mereka bisa saling
bertukar informasi, membuat suatu acara pertemuan sesama para Kpopers (fanmeeting),
mereka bisa belajar bahasa Korea bersama-sama dan bahkan belajar dance dalam
acara fanmeeting tersebut.
Selain itu, para penggemar
Korea biasanya gemar sekali membaca dan membuat FF. FF atau Fan
fiction adalah sebuah cerita fiksi yang dibuat oleh penggemar
berdasarkan kisah, karakter atau setting yang sudah ada. Fanfic biasanya
berlaku untuk film, komik, novel, selebritis dan karakter terkenal lainnya.
Selain bisa menyenangkan pembaca, fanfic juga dapat membuat para
penggemar Kpopers untuk bisa berimajinasi dengan membuat cerita fiksi tersebut.
Adapun dampak negatif
munculnya demam Korea di Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Perilaku hidup boros
Para remaja yang begitu terobsesi kepada musik
K-pop, drama Korea, bahkan produk-produk yang berasal dari Korea, membuat
mereka mengeluarkan banyak uang hanya untuk sekadar membeli DVD, menonton
konser, dan pergi ke Korea hanya untuk berburu barang-barang asli Korea.
Meskipun mereka menabung untuk mendapatkan barang-barang tersebut,
13
namun hal itu juga bukanlah hal yang baik karena
uang yang begitu banyak dikumpulkan terbuang sia-sia hanya untuk sesuatu yang
tidak perlu.
2. Munculnya Fanwar
Setiap orang mempunyai
selera musik yang berbeda. Karena ada perbedaan selera musik atau perbedaan
suatu kegemaran itulah yang membuat masing-masing fandom pasti juga
mempunyai antis atau orang yang tidak menyukai suatu boyband atau girlband tersebut.
Perbedaan itulah yang memicu suatu fanwar atau peperangan
antar fans. Biasanya hal ini banyak terjadi di dunia maya.
Terlebih lagi, akibat
kemunculan para boyband dan girlband Indonesia
yang mengikuti gaya Korea, membuat para Kpopers kurang menyukai Ipopers
(pecinta boyband dan girlband Indonesia).
Para Kpopers menganggap para boyband dan girlband Indonesia meniru kebudayaan
Korea, sedangkan para Ipopers menuduh Kpopers tidak mencintai produk lokal. Hal
ini menjadikan perseteruan yang sangat sengit antara pecinta musik Korea dengan
pecinta musik Indonesia.
Tentulah hal ini bukan hal
yang baik bagi para remaja karena mereka menjadi terbiasa untuk berkelahi dan
merasa paling hebat dalam suatu hal.
3. Munculnya unsur pornografi dan
pornoaksi
Selain bergaya hidup boros dan sering fanwar,
para pecinta Korea yang gemar sekali membaca ataupun menulis FF, mulai
mengembangkan gaya fanfic yang awalnya hanya cerita fiksi
biasa menjadifanfic yang ceritanya mengandung unsur pornoaksi. FF ini dinamakan FF NC
atau FF No Child, biasanya FF NC diberikan rating sesuai dengan
batas usia yang boleh membacanya, mulai dari rating 17+ , 21+ sampai 25+. FF
jenis ini dapat dengan mudah ditemukan di dalam blog atau bahkan di dalam situs
jejaring sosial Facebook. Walaupun ada beberapa blog yang masih memperhatikan
moral para remaja Indonesia dengan memberikan password untuk FF NC , namun tak
jarang pula anak-anak yang masih di bawah umur memaksa untuk membacanya dan
mengetahui passwordnya.
14
Hal ini akan menjadi
semakin buruk apabila yang membuat jenis cerita seperti itu adalah anak-anak di
bawah usia 17 tahun. Selain FF
NC, para pecinta Korea juga gemar membuat FF yuri dan FF yaoi, FF yuri dan yaoi
adalah cerita fiksi yang mengisahkan tentang percintaan sesama jenis. Tentu hal
ini sangat merusak mental dan moral para remaja Indonesia yang akhirnya dapat
berakibat ke dalam kehidupan mereka sehari-hari, mereka bisa menganggap
percintaan sesama jenis adalah hal yang biasa.
Sedangkan bagi para
Kpopers yang pandai mengedit foto, maka mereka akan mengedit foto(fanmade)
yang mengandung unsur pornografi dan membagikan foto-foto tersebut ke dalam
situs jejaring sosial.
Akhirnya, moral para remaja pecinta Korea mulai
diracuni dengan hal yang berbau pornoaksi dan pornografi, hal ini dapat
berakibat fatal bagi para pecinta korea yang masih di bawah umur, mereka
dengan cepat bisa mengerti dan belajar tentang hal-hal yang seharusnya belum
perlu mereka ketahui. Kata-kata
yang dianggap tabu untuk diucapkan di depan umum juga dianggap biasa oleh para
remaja Indonesia yang sangat mencintai Korea itu.
Oleh karena itu, sangatlah penting bagi kita untuk
bisa memilah-milah apa saja yang menguntungkan dalam dunia perkpopers-an dan
apa-apa saja yang harus kita hindari, apalagi dengan adanya jejaring sosial dan
blog yang dapat memberikan segala sesuatu kepada para pecinta Korea menjadikan
mereka semakin berhati-hati dalam memilih mana hal baik dan tidak baik.
4. Lebih mencintai budaya korea
dibandingkan budaya negeri sendiri
Rasa fanatisme para remaja Indonesia terhadap
budaya korea menyebabkan remaja
indonesia lebih lebih tertarik untuk
mempelajari kebudayaan korea seperti dance, bahasa korea, dan sebagainya
dibandingkan mempelajari kebudayaan Indonesia seperti tari-tari tradisional
Indonesia dan sebagainya.
15
masyarakat Indonesia cenderung lebih menyukai
produk korea. Seperti lagu korea, musik korea, boyband/girlband korea. Dan
berkurangnya rasa cinta dan kebanggaan terhadap budaya Indonesia sendiri.
Mereka terlalu mendewa-dewakan produk korea tersebut dan menganggap bahwa
produk Indonesia tidak ada apa-apanya. Masyarakat menyita waktu mereka untuk
menonton drama korea yang dapat mereka tonton di televisi atau DVD.
5. Jadi malas belajar dan
nilai/prestasi menurun.
Para pelajar Indonesia terkadang lebih
mementingkan untuk menonton drama-drama korea atau mendengarkan lagu-lagu korea
dibandingkan belajar. Selain itu, mereka
juga lebih suka mencari informasi tentang korea melalui internet dari pada
mencari tentang pelajaran.
2.5 upaya
mengurangi demam Korea bagi fansyang
terlalu fanatic
Fanatik adalah suatu istilah yang digunakan untuk
menyebut suatu keyakinan
atau suatu pandangan tentang
sesuatu yang positif atau yang negative. Secara psikologis,
seseorang yang fanatik biasanya tidak mampu memahami apa-apa yang ada di luar
dirinya, tidak faham terhadap masalah
orang atau kelompok lain, tidak mengerti faham atau filsafat selain yang
mereka yakini.
Tanda-tanda yang jelas dari sifat fanatik adalah ketidak mampuan memahami
karakteristik individual orang lain yang
berada diluar kelompoknya, benar atau salah. Fanatisme dapat dijumpai di setiap
lapisan masyarakat, di negara maju,
maupun di negara terbelakang, pada kelompok intelektual maupun pada kelompak awam, pada masyarakat
beragama maupun pada masyarakat atheis.
16
Gejala maraknya fanatisme buta sedang melanda dunia, terutama tumbuh subur di kalangan
orangmuda. Bentuk-bentuk fanatisme buta ini sudah mengarah
kepada perilaku yang membahayakan
sehingga perlu dikaji secara seksama. Salah satunya adalah fanatisme terhadap
Korean Wave.
Akibat dari adanya fenomena Korean Wave menimbulkan efek luar
biasa yang kian menjalar dan secara kontinyu akan mengikis minat untuk
mempelajari kultur budaya di negeri sendiri. Jika hal ini berlangsung secara
terus-menerus, tentunya akan dapat menimbulkan kebingungan identitas diri pada
remaja Indonesia. Tindakan-tindakan yang berlebihan dan sangat diluar batas
tersebutmerupakan dampak dari kefanatikan mereka pada Korea Idol akibat
menjamurnya Korean Wave secara global, khususnya di Indonesia. Dan tentu saja
hal ini memerlukan penanganan yang lebih pada para Korean Fanatik.
Untuk mengatasi fans fanatic
tersebut di atas,ada beberapa upaya yang dapat kita lakukan, antara lain:
a. Mengadakan bimbingan konsling terhadap
fans fanatic
Adapun beberapa cara
bimbingan konseling yang dapat dilakukan, yaitu sebagai berikut :
1. Mengajak fans fanatic untuk berpikir tentang
beberapa gagasan dasar yang irasional yang telah memotivasi banyak gangguan
tingkah laku.
2. Menantang fans fanatic untuk mengujipendapatnya tentang Korean
wave.
3. Menunjukkan kepada ketidaklogisan pemikirannya.
4. Menggunakan suatu analisis logika untuk
meminimalkan keyakinan-keyakinan irasional fans fanatic.
5. Menunjukkan bahwa keyakinan-keyakinan itu tidak
ada gunanya dan
bagaimana keyakinan-keyakinan akan mengakibatkan
gangguan-gangguan
emosional dan tingkah laku di masa depan.
7. Menerangkan bagaimana gagasan-gagasan yang
irasional bisa diganti
dengan gagasan-gagasan yang rasional yang memiliki
landasan empiris,
17
8. Mengajari fans fanatic bagaimana menerapkan
pendekatan ilmiah pada cara
bepikir sehingga mereka bisa mengamati dan meminimalkan gagasan-gagasan irasional dan kesimpulan-kesimpulan yang tidak logis
sekarang maupun masa yang akan datang, yang telah mengekalkan
cara-cara merasa dan berperilaku yang merusak diri.
b. Dengan cara memberikan bimbingan
kepada fans fanatic dari sudut pandang islam
Selain dari upaya di atas, untuk
mengurangi demam korea bagi fans fanatic juga dapat di lihat dari sudut pandang
islam. Islam mengatur setiap aspek dalam kehidupan mulai
dari hal-hal yang remeh hingga perkara yang kompleks. Dari urusan buang
air kecil sampai urusan mengatur negara. Dan setiap manusia yang mengaku
beragama Islam, ia terikat sepenuhnya kepada seluruh hukum Islam tanpa
terkecuali. Tidak dibenarkan baginya menerima dan mengadopsi satu hukum Islam
sementara menolak untuk menerapkan hukum yang lain. Oleh karena itu,
dalam memandang permasalahan ini, kita sebagai muslim harus melihatnya dengan
sudut pandang Islam.
Demi Tuhanmu, mereka pada hakikatnya tidak beriman
sebelum mereka menjadikan kamu (Muhammad) hakim dalam perkara apa saja yang
mereka perselisihkan kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka
atas putusan yang engkau berikan, dan mereka menerimanya dengan sepenuhnya.(QS
an-Nisa’ [4]:86)
Sah-sah saja menyukai
musik-musik Korea. Karena mendengarkan musik dalam Islam sendiri hukumnya
mubah, boleh dilakukan selama tidak terdapat perkara yang menjadikannya haram.
Misalkan mendengarkan musik sampai melalaikan shalat, liriknya mengarah
pada pemujaan terhadap lawan jenis dan mengandung kemusyrikan, maka aktivitas
mendengarkan musik yang kita lakukan menjadi aktivitas yang haram. Selain
itu, maka boleh-boleh saja kita mendengarkan musik. Yang menjadi masalah dalam
kasus ini adalah jika kita juga mulai mengidolakan para penyanyinya hingga
semua yang berkaitan dengan mereka kita ikuti, dari penampilan hingga gaya
hidup mereka.
18
Pertanyaannya, apakah
gaya hidup mereka sesuai dengan hukum Islam hingga layak untuk diikuti? Tentu
saja jawabannya tidak. Para personel Girl
Band misalnya, mereka memakai
pakaian-pakaian minim yang memperlihatkan aurat mereka. Setali tiga uang dengan Girl Band, Boy Band pun sama saja. Rata-rata musik mereka
menggambarkan gaya hidup remaja yang penuh hura-hura. Tidak layak sedikit pun
gaya hidup seperti ini diikuti oleh kaum muslim, khususnya remaja-remaja
muslim.
c. Dengan cara lebih mengenalkan budaya
Indonesia kepada fans fanatic
sebaiknya sebagai remaja Indonesia yang baik, kita lebih
mengenal budaya Indonesia di bandingkan budaya korea, dan strategi dari budaya
korea yang mereka pakai seharusnya mampu di contoh oleh para remaja Indonesia
bukan malah meniru atau menjiplaknya.
Sebaiknya remaja Indonesia
harus lebih mengembangkan kemapuan kita sebagai orang Indonesia. Rebut kembali
perhatian remaja Indonesia yang telah direbut oleh mereka. Dan yang terpenting
olah kembali kebudayaan kita agar para remja mau dan senang dengan kebudayaan
yang di miliki Indonesia.
19
Bab III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Demam Korea
atau Korean Wave sekarang sedang berkembang di Indonesia. Hal ini diakibatkan
karena penyebaran dan pengaruh budaya Korea di Indonesia, terutama melalui
dunia entertainment seperti musik Kpop dan beberapa drama Korea.
Demam korea di Indonesia
juga memberikan pengaruh yang cukup besar bagi para remaja Indonesia seperti
cara berpakaian, dan bahkan hal ini juga dapat terlihat dengan adanya
kemunculan dari boyband dan girlband asal Indonesia.
Kemunculan boyband dan girlband di Indonesia juga cukup
memberikan pengaruh pada remaja Indonesia. Bagi remaja Indonesia yang pada
dasarnya mencintai musik Indonesia, tentulah kemunculan boyband dan girlband
tanah air memberikan warna baru yang dapat meramaikan industri musik Indonesia.
Sebaliknya, bagi para remaja yang sudah lama menyukai musik luar daerah, banyak
yang beranggapan bahwa boyband dan girlband Indonesia
banyak yang menjiplak boyband dan girlband Korea yang sudah lebih dulu ada.
Demam Korea tentunya juga
memberikan dampak negatif dan positif bagi remaja Indonesia, mereka yang
menyukai Korea cenderung lebih boros daripada para remaja yang lebih menyukai
musik Indonesia, dan perilaku atau moral mereka cenderung lebih bebas dan
kadang tidak sesuai dengan kebudayaan dan tata krama Indonesia. Namun, dengan
adanya demam korea juga bisa dijadikan sebuah lapangan kerja yang cukup
menggiurkan, mengingat para peminat musik ataupun drama Korea tidaklah sedikit.
Selain itu, dampak positif lainnya adalah para pecinta Korea dapat saling
berteman dan berbagi pengalaman bersama para Kpopers lain. Tentu hal ini juga
dapat mengajarkan mereka agar bisa bersosialisasi yang baik dengan orang lain.
15
Mar
2013
|
Pengaruh
K-POP yang Semakin Menglobalisasi di Kalangan Remaja
15 Maret 2013 LAST_UPDATED2
|
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Remaja
Remaja dalam bahasa Latin adalah adolescence, yang
artinya “tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan”. Istilah adolescence sesungguhnya
mempunyai arti yang luas, mencakup kematangan mental,emosional, social, dan
fisik (Hurlock, 1991). Pandangan ini didukung oleh Piaget (Hurlock, 1991)
yang mangatakan bahwa secara psikologis remaja adalah suatu usia dimana
individu menjadi terintegrasi ke dalam masyarakat dewasa, suatu usia dimana
anak tidak merasa bahwa dirinya berada di bawah tingkat orang yang lebih tua
melainkan merasa sama, atau paling tidak sejajar.
Masa remaja adalah waktu meningkatnya perbedaan di antara anak
muda mayoritas, yang diarahkan untuk mengisi masa dewasa dan menjadikannya
produktif, dan minoritas yang akan berhadapan dengan masalah besar. Masa
remaja, menurut Mappiare (1982), berlangsung antara umur 12 tahun sampai
dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria.
Rentang usia remaja ini dapat di bagi menjadi dua bagian, yaitu usia 12 atau
13 tahun sampai dengan 17 atau 18 tahun adalah masa remaja awal dan usia 17
atau 18 sampai dengan 21 atau 22 tahun adalah masa remaja akhir. Remaja
sebenarnya tidak memiliki tempat yang jelas. Mereka sudah tidak termasuk
golongan anak-anak, tetapi belum juga dapat diterima secara penuh untuk masuk
ke golongan orang dewasa. Oleh karena itu remaja seringkali dikenal dengan
fase “mencari jati diri” atau fase “topan dan badai”. Namun fase remaja
merupakan fase perkembangan yang berada pada masa amat potensial, baik
dilihat dari aspek kognitif, emosi maupun fisik (Monks dkk; 1989). Dari seluruh definisi remaja yang
dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa remaja termasuk dalam kategori
usia 12 tahun sampai 22 tahun, berada pada masa transisi antara masa
anak-anak dan masa dewasa yang mengalami fase perkembangan menuju kematangan
secara mental, emosi, fisik, dan sosial.
2.2 Pengertian
K-POP
K-pop kepanjangan dari Korean Pop (Musik Pop Korea) merupakan
jenis musik populer yang berasal dari Korea Selatan. Jenis musik ini adalah
jenis pop. Banyak artis dan kelompok musik populer yang berasal dari Korea
Selatan dalam negeri dan populer di mancanegara. Kegandrungan akan musik
K-pop merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pada Demam Korea (Korean
Wave) diberbagai Negara, termasuk Indonesia.
2.3 Sejarah
Perkembangan Lahirnya K-POP
Musik pop Korea pra-modern pertama kali muncul pada tahun 1930-an
akibat masuknya musik pop Jepang yang juga turut memengaruhi unsur-unsur awal
musik pop di Korea. Penjajahan Jepang atas Korea juga membuat genre musik Korea tidak bisa berkembang dan hanya
mengikuti perkembangan budaya pop Jepang pada saat itu.
Pada tahun 1950-an dan 1960-an, pengaruh musik pop barat mulai
masuk dengan banyaknya pertunjukkan musik yang diadakan oleh pangkalan militer
Amerika Serikat di Korea Selatan. Musik Pop Korea awalnya terbagi menjadi
genre yang berbeda-beda, pertama adalah genre "oldies" yang
dipengaruhi musik barat dan populer di era 60-an. Pada tahun 1970-an, musik
rock diperkenalkan dengan pionirnya adalah Cho Yong-pil. Genre lain yang cukup digemari adalah
musik Trot yang dipengaruhi gaya musik enka dari Jepang. Debut penampilan kelompok Seo Taiji and Boys di tahun 1992 menandakan awal mula
musik pop moderen di Korea yang memberi warna baru dengan aliran musik rap,
rock, techno Amerika. Suksesnya grup Seo Taiji and Boys diikuti grup musik
lain seperti Panic, dan Deux. Tren musik ini turut melahirkan
banyak grup musik dan musisi berkualitas lain hingga sekarang. Musik pop
dekade 90-an cenderung beraliran dance dan hip hop. Pasar utamanya adalah
remaja sehingga dekade ini muncul banyak grup “teen idol” yang sangat digilai
seperti CLON, H.O.T, Sechs Kies, S.E.S, dan g.o.d. Kebanyakan dari kelompok musik ini
sudah bubar dan anggotanya bersolo-karier.
Di indonesia sendiri, pengaruh K-Kop bisa dibilang terlambat
setahun dari negara-negara di belahan dunia lain. Musik K-Pop mulai dikenal
pada tahun 2000-an di Indonesia.
2.4 Budaya K-POP
2.4.1 Budaya
Perkawinan
Kebudayaan garis keluarga di Korea
adalah berdasarkan atas sistem Patrilinial. Pria memegang peranan penting
dalam kesejahteraan keluarkan dan diwajibkan untuk bekerja. Wanita
diperbolehkan untuk bekerja hanya kalau diperbolehkan oleh suami atau jika
hasil kerja suaminya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Tugas
utama wanita adalah untuk mengasuh anak dan menjaga rumah. Budaya perkawinan
Korea sangat menghormati kesetiaan. Para janda, walaupun jika suami mereka
mati muda, tidak dizinkan menikah lagi dan harus mengabdikan hidupnya untuk
melayani orang tua dari suaminya. Begitu juga yang terjadi pada seorang duda
yang harus melayani orang tua dari istrinya walaupun istrinya tersebut mati
muda.
2.4.2 Budaya dalam
Hal Keturunan
Dalam budaya Korea , keturunan atau
anak dianggap sebagai sebuah anugerah yang amat besar dari Tuhan. Oleh karena
itu, setiap keluarga disarankan untuk memiliki paling tidak seorang
keturunan. Oleh karena budaya yang amat menghormati anugerah Tuhan tersebut,
aborsi yang bersifat sengaja akan diberikan hukuman yang amat berat secara
adapt, yaitu hukuman mati kepada sang Ibu dan orang lain yang mungkin
terlibat di dalamnya, seperti suaminya (jika suaminya yang memaksa), dokter
(jika dokter yang memberikan sarana untuk aborsi), dan lain-lain. Akan
tetapi, secara hukum, tidak akan diadakan hukuman mati. Hukuman mati biasanya
hanya dilaksanakan di daerah pedalaman Korea di mana adat masih berpengaruh
secara kuat. Pembagian harta
warisan dalam budaya ini amatlah adil. Tanpa memperdulikan jenis kelamin,
keturunan dari seseorang akan mendapatkan pembagian harta dengan jumlah yang
sama dengan saudara-saudaranya. Akan tetapi, dalam prakteknya ini tidak
selalu terjadi. Kebanyakan orang tua menyisihkan lebih banyak harta warisan
kepada anak tertua mereka.
2.4.3 Budaya
Makanan
Dalam budaya Korea , ada satu makanan
khas yang memiliki suatu arti yang tidak dimiliki oleh makanan lainnya.
Makanan ini disebut kimchi.
Di setiap session makanan, ketidakberadaan kimchi akan memberikan kesan tidak
lengkap. Kimchi adalah suatu makanan yang biasanya merupakan sayuran yang
rendah kalori dengan kadar serat yang tinggi (misalnya bawang, kacang
panjang, selada, dan lain-lain) yang dimasak sedemikian rupa dengan bumbu dan
rempah-rempah sehingga menghasilkan rasa yang unik dan biasanya pedas. Dalam
kenyataannya (menurut hasil penelitian kesehatan WHO), jenis-jenis kimchi
memiliki total gizi yang jauh lebih tinggi dari buah manapun. Hal yang
membuat kimchi menjadi makanan yang spesial ada banyak faktornya. Faktor
pertama adalah pembuatannya. Kimchi (dalam hal ini adalah kimchi yang
dihidangkan untuk acara-acara spesial, bukan kimchi untuk acara makan biasa
dan sehari-hari) dibuat oleh wanita dari keluarga bersangkutan yang
mengadakan acara tersebut dan hanya bisa dibuat pada hari di mana acara
tersebut dilaksanakan. Semakin banyak wanita yang turut membantu dalam
pembuatan kimchi ini, semakin “bermakna” pula kimchi tersebut. Kimchi juga
merupakan faktor penentu kepintaran atau kehebatan seorang wanita dalam memasak.
Konon katanya, jika seorang wanita mampu membuat kimchi yang enak, tidak
diragukan lagi kemampuan wanita tersebut dalam memasak makanan lain. Faktor
ketiga adalah asal mula kimchi. Kimchi pada awalnya dibuat oleh permaisuri
dari Raja Sejong sebagai hidangan untuk perayaan Sesi.
2.4.4 Kebiasaan /
Tradisi
Ada sebuah tradisi / kebiasaan yang
cukup terkenal di Korea. Tradisi ini dinamakan “sesi custom”. Tradisi sesi
dilaksanakan sekali setiap tahun. Sesi adalah sebuah tradisi untuk
mengakselerasikan ritme dari sebuah lingkaran kehidupan tahunan sehingga
seseorang dapat lebih maju di lingkaran kehidupan tahun berikutnya. Tradisi
sesi dilaksanakan berdasarkan kalender bulan (Lunar Calender). Matahari,
menurut adat Korea, tidak menunjukkan suatu karakteristik musiman. Akan
tetapi, Bulan menunjukkan suatu perbedaan melalui perubahan fase bulan. Oleh
karena itu, lebih mudah membedakan adanya perubahan musim atau waktu melalui
fase bulan yang dilihat. Dalam tradisi sesi, ada lima dewa yang disembah,
yaitu irwolseongsin (dewa matahari bulan dan
bintang), sancheonsin (dewa gunung dan sungai),yongwangsin (raja naga), seonangsin (dewa
kekuasaan), dan gasin (dewa rumah). Kelima dewa ini
disembah karena dianggap dapat mengubah nasib dan keberuntungan seseorang.
Pada hari di mana sesi dilaksanakan, akan diadakan sebuah acara makan malam
antar sesama keluarga yang pertalian darahnya dekat (orang tua dengan
anaknya). Acara makan wajib diawali dengan kimchi dan lalu dilanjutkan dengan
"complete food session". Ada juga mitos lain dalam memperoleh
keberuntungan menurut tradisi Korea, antara lain “nut cracking” yaitu
memecahkan kulit kacang-kacangan yang keras pada malam purnama pertama tahun
baru, “treading on the bridge” yaitu berjalan dengan sangat santai melewati
jembatan di bawah bulan purnama pada malam purnama pertama tahun baru yang
katanya dapat membuat kaki kita kuat sepanjang tahun, dan “hanging a lucky
rice scoop” yaitu menggantungkan skop (sendok) pengambil nasi di sebuah
jendela yang katanya akan memberi beras yang melimpah sepanjang tahun.
2.4.5 Kesenian
Kesenian tradisional di Korea, dalam
hal ini musik dan tarian, diperuntukkan khusus sebagai suatu bagian dalam
penyembahan “ lima dewa”. Ada beberapa alat musik tradisional yang digunakan,
misalnyahyeonhakgeum (sejenis alat musik berwarna hitam
yang bentuknya seperti pipa dengan tujuh buah senar) dan gayageum (alat
musik mirip hyeonhakgum tetapi bentuk, struktur, corak, dan
cara memainkannya berbeda dan memiliki dua belas buah senar). Tarian
tradisional yang cukup terkenal di Korea antara lain cheoyongmu (tarian
topeng), hakchum (tarian perang), dan chunaengjeon (tarian
musim semi). Tarian chunaengjeon ditarikan sebagai tanda terima kasih
kepada dewa irwolseongsin dan dewa sancheonsin atas
panen yang berhasil.
2.4.6 Bahasa
Bahasa yang digunakan di Korea adalah
bahasa Korea . Penulisan bahasa Korea dinamakan Hangeul. Hangeul diciptakan
oleh Raja Sejong pada abad ke 15. Hangeul terdiri dari 10 huruf vokal dan 14
konsonan yang bisa dikombinasikan menjadi banyak sekali huruf-huruf dalam
bahasa Korea . Hangeul sangat mudah dibaca dan dipelajari. Hangeul juga
dianggap sebagai bahasa tulisan yang paling sistematik dan scientific di
dunia. Berikut adalah contoh Hangeul.
2.4.7 Peninggalan
Bersejarah
Di Korea terdapat banyak peninggalan
sejarah yang berasal dari masa Dinasti Joseon, seperti Taman Jongmyo yang
didalamnya terdapat banyak prasasti-prasasti dan disini biasa dilaksanakan
upacara-upacara keagamaan atau mistik yang besar. Ada juga istana-istana
Dinasti Joseion antara lain Gyeongbokgung (dibangun pada tahun 1394), Changdeokgung (tidak
diketahui kapan dibangun tetapi bangunan ini ditemukan pada tahun 1592), Changgyeonggung (anak
istana dari istana Changdeokgung),
dan Deoksugung yang saat ini telah dijadikan
sebagai kantor Walikota Seoul .
2.5 Idola K-POP
2.5.1 Super Junior
( SUJU )
Nama Resmi: Super Junior (슈퍼 주니어)
Nama resmi: SuJu (슈주) atau SJ
Anggota: Leeteuk (pemimpin), Heechul,
Hangeng, Yesung, Kangin, Shindong, Sungmin, Eunhyuk, Donghae, Siwon,
Ryeowook, Kibum, dan Kyuhyun
Slogannya: 우리 는 슈퍼 주니어 에요! (Oo ri Neun Shoo-puh-Ju-ni-uh eh yo! Alias Kami adalah Super
Junior!)
Debut: Super Junior sebagai kelompok 12
anggota proyek yang disebut Super Junior 05 dilakukan pada siaran TV pertama
mereka pada tanggal 6 November 2005 dengan single pertama mereka "Kembar
(Knock Out)", dengan penambahan Kyuhyun selama promosi "U"
yang mereka mulai melalui "Konser I-" pada tanggal 27 Mei 2006,
Super Junior menjadi 13 permanen anggota kelompok yang kita kenal sekarang.
Sejarah: Super Junior di Wikipedia
(seperti dengan segala sesuatu di Wikipedia, semua informasi tidak dapat
dijamin)
Manajemen: SM Entertainment
Resmi Fanclub: Everlasting Friends
(ELF), didirikan pada 2 Juni 2006
2.5.2 Shinee
Nama Group : SHINee
Jumlah Member : 5 Orang
Negara Asal : Korea Selatan
Warna Group Resmi : Pearl Teal
Nama Fansclub Resmi : SHINee World (Shawol)
Agensi : SM MEntertainment (Korea) dan EMI
Music (Jepang)
Member SHINee : Onew - Leader, Vokalis utama,
Penari; Jonghyun - Vokalis utama, Penari; Key - Rapper utama, Vokalis, Penari
utama; Minho - Rapper utama, Vokalis, Penari, Imagen Grup; Taemin - Penari
utama, Vokalis, Maknae
2.5.3 Girl’s
Generation ( SNSD )
Nama Band: Girls' Generation atau SNSD
Asal Band: Korea Selatan
Genre: K-Pop
Berdiri: 2007
Label: SM Entertainment (Korea Selatan)
Nayutawave Records (Jepang) Avex Taiwan (Taiwan) Universal Music (Taiwan)
United Asia Management
Situs Resmi: girlsgeneration.smtown.com
dan girls-generation.jp
2.5.4 Big Bang
Nama Group : Big Bang
Jumlah Member : 5 orang
Asal Negara : Korea Selatan
Warna Group Resmi : Kuning, Hitam
Nama Fansclub Resmi : VIP
Agensi : YG Entertainment (Korea) , YGEX
(Jepang)
Member Big Bang :G-Dragon - Leader, Rapper, Vokalis, Penari; Taeyang - Vokalis utama, Penari utama; TOP - Rapper utama; Daesung - Vokalis, Penari; Seungri - Vokalis, Penari, Maknae
2.6 Pengaruh
K-POP
Perkembangan musik K-POP ke dunia Internasional jelas sangat
berpengaruh terhadap segala aspek permusikannya. Mulai dari jenis musiknya,
packaging nya, gaya dance membawakannya dan masih banyak lagi. Demam K-Pop
sepertinya mampu membuat banyak remaja Indonesia Ingin sekali bisa mengenal
artis Korea idolanya lebih dekat lagi. Tak heran jika di Indonesia sendiri
kita menemukan para K-Popers gemar meniru apapun yang sudah menjadi tren
artis- artis Korea. Entah itu soal gaya bernyanyi, dance, hingga fashion yang
mereka bawakan. Hingga banyak tabloid remaja yang mengulas soal profil
mereka. Uniknya lagi para penggemar K-Pop pun kerap meniru gaya nge dance dan
bernyanyi boyband dan girls band asal Korea tersebut. Hal ini jelas
menunjukkan bahwa perkembangan musik K-POP ke Indonesia pada khususnya sangat
mempengaruhi selera musik bangsa kita sendiri.
Musik pop Korea itu sendiri tidak
terlepas dari pengaruh musik barat namun diformulasikan ke dalam penampilan
khas Korea. Sebagai penyanyi pop Korea yang dikenal sebagai istilah idol,
mereka telah menerima pelatihan selama bertahun-tahun di bawah agensi
industri musik setelah melewati proses trial and error sehingga mereka dapat
memberikan penampilan bakat yang berkualitas dan berkesan. K-Pop terus
mendapatkan pengakuan di berbagai belahan dunia. Awal mula dikenalnya K-Pop
saat kelompok musik H.O.T ataupun Shinhwa melakukan debutnya di China dan
Jepang, hingga kini kelompok musik pop semakin banyak bermunculan dan menjadi
idola baru masyarakat internasional, sebut saja TVXQ, Super Junior, Girls
Generation, Big Bang, 2NE1 dan Wonder Girls.
Dalam segi fashion atau penampilan
K-POP juga mempunyai pengaruh besar . Setelah Jepang yang memiliki gaya Harajuku, kini yang menjadi
banyak perbincangan dan menjadi kiblat baru adalah Korea Selatan. Tren K-Pop
tidak hanya melanda Indonesia, namun juga di beberapa Negara lain yang
mengikuti perkembangan fashion dan mengaplikasikannya pada busana mereka.
Bisa dibilang, untuk di Indonesia sendiri, tren K-Pop ini sudah menjamur di
kalangan para remaja dan sebagian orang dewasa. Ada beberapa hal yang menjadi
ciri khas dari busana Korea ini adalah pemakaian warna yang mencolok, motif
yang bertabrakan, style yang feminin, dan modifikasi yang unik. Sebenenarnya
fashion di Korea juga mengambil inspirasi konsep dari gaya berbusana di
Hollywood dan Eropa, namun para desainer di sana berekperimen dengan memadu
padankan beberapa style yang ada dengan sedikit ekstrim, sehingga mereka
menghasilkan jenis fashion baru yang diminati oleh para remaja di Korea, dan
akhirnya dikenakan oleh para selebriti. Sudah menjadi keharusan bagi orang
yang mengagumi figur publik tertentu akan memakai busana apapun yang
dikenakan oleh selebriti pujaan mereka. Karena busana yang dikenakan oleh
para selebriti biasanya dirancang oleh desainer khusus yang membuat tampilan
mereka menjadi lebih menarik. Dengan keunikan pakaian yang dipakai selebriti
tersebut, mereka pun ingin tampil menarik seperti mereka, apapun motif dan
warna yang dikenakan. Namun, bukan berarti busana yang dikenakan para
selebriti Korea adalah gaya yang asal-asalan. Karena mereka pasti sudah
memiliki desainer sendiri dan sudah diperhatikan secara benar mengenai
paduannya. Untuk busana para pria, bisa dibilang mereka memiliki gaya yang
lebih feminin. Tidak hanya dari jenis baju V-neck atau dengan belahan rendah,
riasan wajah dan tata rambut pun membuat tampilan mereka tampak begitu
feminin dan manis, bahkan hingga sepatu yang dikenakan pun berani memamerkan
warna-warna terang. Sedangkan untuk para perempuan, stocking tipis, setinggi
paha, atau bahkan kaos kaki lucu menjadi item yang wajib untuk dikenakan.
Untuk keseharian, mereka biasanya mengenakan busana sesuai dengan musim. Yang
unik adalah walaupun mengenakan bawahan yang pendek dan agak terbuka, hampir
semua perempuan di Korea memakai atasan yang ditutupi oleh cardigan atau mini
blazer.
Penyebaran K-pop ini bisa saja menimbulkan pengaruh yang positif
kemudian pengaruh yang negatif pula. Pengaruh positifnya adalah pertama,
warga Indonesia setidaknya dapat mengetahui jenis musik luar negeri. Artinya,
tidak hanya mudik Indonesia saja yang ia ketahui, namun musik internasional
pun mereka ketahui. Kedua, warga negara Indonesia setidaknya mengenal
bagaimana kultur di negara lain. Ketiga, bagi para penikmat lagu mungkin lagu
yang berasal dari korea ini mampu membuatnya nikmat. Kemudian pengaruh
negatifnya adalah pertama mereka akan lebih mengenal budaya orang lain
dibandingkan dengan budayanya sendiri. Kedua, mereka akan lebih mencintai
luar negeri dari pada negerinya sendiri. Ketiga, mereka (khususnya para
pelajar) akan lupa untuk belajar karena adanya drama-drana korea tersebut.
Buktinya banyak mahasiswa yang menggunakan waktu-waktunya hanya untuk
men-download lagu serta film-nya. Kemudian para K-popers terkadang lupa akan
waktu mereka sendiri karena terbuai oleh hal-hal yang berbau Korea.
2.7 Dampak K-POP
di Kalangan remaja Indonesia
2.7.1 Dampak
positif :
2.7.1.1 Menginspirasi
dunia musik Indonesia menjadi lebih berwarna. Hal ini terbukti dengan adanya
korean wave di Indonesia dengan adanya boyband atau girlband indonesia yang
baru bermunculan setelah adanya wabah kpop.
2.7.1.2 Kecitaan
terhadap musik semakin tinggi.
2.7.1.3 Style
berpakaian yang modis , gaya rambut, aksesoris yang lebih bervarisasi dan
beraneka ragam.
2.7.1.4 Menambah
devisa negara. Dengan banyaknya artis korea yang datang ke Jakarta
untuk menggelar Konser seperti Super Junior yang secara tidak langsung
mempromosikan indonesia sebagai tujuan menarik para wisatawan asing yang
berasal dari korea.
2.7.1.5 Mempererat hubungan antara Indonesia
dan Korea.
Dalam hubungan bilateral antar negara antara Indoonesia dengan Korea Selatan sendiri tentunya secara tidak langsung akan semakin erat, karena disinilah hubungan timbal balik itu akan terjadi. Disatu sisi Korsel dapat meningkatkan ekonomi mereka dengan menerima royalti dari penjualan album dan sebagainya, sedangkan disisi yang lain Indonesia sebagai konsumen dapat terpuaskan oleh hiburakn musik tersebut.
2.7.1.6 Menambah
referensi tempat-tempat pariwisata yang di indah di negara Korea dengan
menonton drama korea.
2.7.1.7 Para remaja
Indonesia yang begitu mencintai kebudayaan Korea pasti akan senang berburu
segala hal yang berbau Korea, bahkan tak jarang mereka rela pergi ke Korea
hanya sekadar untuk membeli barang asli dari negara tersebut. Tentulah mereka
harus menabung untuk bisa pergi dan membeli segala hal yang berhubungan
dengan Korea. Selain itu, bagi para penggemar boyband dan girlband Korea, tentu mereka sangatlah ingin
menonton konser para boyband atau girlband idola mereka secara langsung, hal
ini juga mendorong mereka untuk belajar menabung dan menghemat uang jajan
mereka sendiri.
2.7.1.8 Bagi para
remaja yang pandai berbisnis, pasti mereka tidaklah menyia-nyiakan demam
Korea ini. Mereka menyediakan barang-barang yang biasanya berhubungan dengan
para penyanyi, boyband dangirlband dari Korea, seperti mug bergambar,
tas lukis, sepatu lukis, jaket dan bahkan T-shirt
by request. Selain bisa mendapatkan informasi tentang Korea, mereka juga bisa
belajar berbisnis.
2.7.1.9 Rasa
antusias para remaja Indonesia terhadap drama dan lagu-lagu Korea menyebabkan
rasa keingintahuan mereka tentang budaya dan bahasa Korea itulah membuat
mereka ingin mengenal dan mempelajari budaya dan bahasa Korea tersebut. Bahkan
mereka rela kursus bahasa Korea agar bisa mempelajari huruf hangeul dan
berbahasa Korea. Selain itu, mereka juga tak malu kalau harus mengikuti
budaya Korea dengan memakai Hanbok atau pakaian khas Korea.
2.7.1.10 Para
remaja yang mencintai musik Korea akan membentuk komunitas yang bernama
Kpopers. Biasanya mereka akan membentuk beberapa kelompok sesuai dengan nama boyband atau girlband yang mereka sukai, kelompok ini
dinamakan fandom. Mereka bisa
saling bertukar informasi, membuat suatu acara pertemuan sesama para Kpopers
(fanmeeting), mereka bisa belajar bahasa Korea bersama-sama dan bahkan
belajar dance dalam acara fanmeeting tersebut.
2.7.1.11 para
penggemar Korea biasanya gemar sekali membaca dan membuat FF. FF atau Fan fiction adalah sebuah cerita fiksi yang
dibuat oleh penggemar berdasarkan kisah, karakter atau setting yang sudah
ada. Fanfic biasanya berlaku untuk film, komik,
novel, selebritis dan karakter terkenal lainnya. Selain bisa menyenangkan
pembaca, fanfic juga dapat membuat para penggemar
Kpopers untuk bisa berimajinasi dengan membuat cerita fiksi tersebut.
2.7.1.12 Bakat-bakat yang selama ini terpendam dapat dikembangkan atau
diekspresikan. Maksutnya perkembangan dalam hal kreatifitas dan musik modern.
Dengan adanya KPOP ini para remaja bisa belajar seni tentang KPOP, mulai dari
dance, olah vokal, genre musiknya dan lain sebagainya.
2.7.2 Dampak
negative :
2.7.2.1 Acuh tak
acuh terhadap budaya tradisional Indonesia
2.7.2.2 Lebih
menyukai budaya korea ketimbang budaya asli Indonesia yang bersifat monoton.
2.7.2.3 Musik asli Indonesia lama kelamaan akan
hilang.
Dengan adanya KPOP ini akan berpengaruh pula terhadap permusikan di Indonesia. Penimat musik lama-lama aan berubah halauan.
2.7.2.4 Terlalu
fanatik terhadap boyband atau girlband sehingga melupakan kewajiabannya
misalnya seorang pelajar rela bolos sekolah demi melihat artis korea yang
datang berkunjung ke Indonesia.
2.7.2.5 Meniru gaya
hidup dari artis-artis korea yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa
Indonesia.
2.7.2.6 Tercampurnya kebudayaan dalam negeri
dengan kebudayaan luar, khususnya permusikan itu sendiri
2.7.2.7 Para remaja
yang begitu terobsesi kepada musik K-pop, drama Korea, bahkan produk-produk
yang berasal dari Korea, membuat mereka mengeluarkan banyak uang hanya untuk
sekadar membeli DVD, menonton konser, dan pergi ke Korea hanya untuk berburu
barang-barang asli Korea. Meskipun mereka menabung untuk mendapatkan
barang-barang tersebut, namun hal itu juga bukanlah hal yang baik karena uang
yang begitu banyak dikumpulkan terbuang sia-sia hanya untuk sesuatu yang
tidak perlu.
2.7.2.8 Munculnya Fanwar, setiap orang mempunyai selera musik
yang berbeda. Karena ada perbedaan selera musik atau perbedaan suatu
kegemaran itulah yang membuat masing-masing fandom pasti juga mempunyai antis atau
orang yang tidak menyukai suatu boyband atau girlband tersebut. Perbedaan itulah yang
memicu suatu fanwar atau peperangan antar fans. Biasanya
hal ini banyak terjadi di dunia maya.
2.7.2.9 Akibat
kemunculan para boyband dan girlband Indonesia yang mengikuti gaya Korea,
membuat para Kpopers kurang menyukai Ipopers (pecinta boyband dan girlband Indonesia). Para Kpopers menganggap
para boyband dan girlband Indonesia meniru kebudayaan Korea,
sedangkan para Ipopers menuduh Kpopers tidak mencintai produk lokal. Hal ini
menjadikan perseteruan yang sangat sengit antara pecinta musik Korea dengan
pecinta musik Indonesia.
2.7.2.10 Selain
bergaya hidup boros dan sering fanwar,
para pecinta Korea yang gemar sekali membaca ataupun menulis FF, mulai
mengembangkan gaya fanfic yang awalnya hanya cerita fiksi
biasa menjadi fanficyang
ceritanya mengandung unsur pornoaksi. FF ini dinamakan FF NC atau FF No Child, biasanya FF NC
diberikan rating sesuai dengan batas usia yang boleh membacanya, mulai dari
rating 17+ , 21+ sampai 25+. FF jenis ini dapat dengan mudah ditemukan di
dalam blog atau bahkan di dalam situs jejaring sosial Facebook. Walaupun ada
beberapa blog yang masih memperhatikan moral para remaja Indonesia dengan
memberikan password untuk FF NC , namun tak jarang pula anak-anak yang masih
di bawah umur memaksa untuk membacanya dan mengetahui passwordnya. Hal ini
akan menjadi semakin buruk apabila yang membuat jenis cerita seperti itu
adalah anak-anak di bawah usia 17 tahun.
2.7.2.11 Jadi
malas belajar dan nilai/prestasi menurun.
2.7.2.12 Bisa
terpengaruh dengan budaya negatif korea seperti minum-minuman keras yang merupakan hal biasa di Korea.
2.7.2.13 Lupa
waktu untuk mengerjakan tugas atau pekejaan rumahnya.
2.8 Cara
Mengatasi Dampak K-POP
Langkah-langkah untuk mengantisipasinya
adalah antara lain dengan cara:
2.8.1 Menumbuhkan
semangat nasionalisme yang tangguh, misalnya semangat mencintai produk
dalam negeri. Memakai pakaian, sepatu atau perlengkapan made in Indonesia
salah satu contoh untuk mengatasi budaya-budaya asing yang ada di Indonesia.
2.8.2 Lebih
selektif terhadap budaya asing/korea yang masuk ke Indonesia. Menyeleksi dan
menyaring nilai-nilai budaya asing sangat lah perlu dilakukan, dalam hal ini
budaya korea yang bersifat baik untuk perkembangan kemajuan di indonesia bisa
menjadi panutan seperti halnya mepunyai etos kerja yang tinggi, tehknologi
dll.
Nilai-nilai budaya asing yang sesuai dengan budaya bangsa dapat diserap sehingga akan memperkaya nilai budaya bangsa , sedangkan budaya yang bersifat tidak baik langsung di tinggalkan seperti hal nya dalam cara berpakaian yang tidak baik.
2.8.3 Menanamkan
dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.
2.8.4 Melaksanakan
ajaran Agama dengan sebaik- baiknya dan Selektif terhadap pengaruh
globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa
2.8.5 Mengenali,
memelihara dan mengembangkan kebudayaan nasional
Memelihara dan mengembangkan budaya nasional sebagai jati diri bangsa dengan cara mengirimkan misi kebudayaan dan kesenian dari suatu daerah keluar negeri. Selain itu, dapat dilakukan dengan menayangkan dan menyiarkan kebudayaan dan kebudayaan nasional melalui berbagai media, mengadakan seminar membahas kebudayaan daerah sebagai budaya nasional, serta pelestarian dan pewarisan dan pewarisan daerah yang dapat mendorong persatuan dan kesatuan bangsa.
2.8.6 Lebih
mempromosikan kebudayaan kesenian Indonesia agar masyarakat tertarik untuk
ikut melestarikan kebudayaan indonesia tersebut. Jangan sampai kebudayaan
kita di akui oleh negara lain misalnya seperti atik yang mereka akui itu
adalah pakaian tradisional yang berasal dari negaranya, reog ponorogo, yang
seharusnya berasal dari Jawa Timur, dengan mudahnya mereka mengakui kalau itu
adalah kesnian yang berasal dari negaranya, begitu juga dengan alat musik
angklung, lagu rasa sayange, bahkan rendang sampai mereka akui adalah makanan
yang berasal dari Negara mereka.
|
Komentar
Posting Komentar